Berita Regional
Bobby Nasution Dilempar Anak Buah Hercules Pakai Batu Saat Markas GRIB Sumut Dibongkar
Gubernur Bobby mengatakan, markas GRIB Sumut hanya kamuflase guna menutupi aktivitas Disekotek Marcopolo.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Suasana mencekam terjadi saat petugas gabungan yang terdiri dari Polri dan TNI membongkar bangunan kawasan Diskotek Marcopolo, Kamis (14/8/2025).
Bangunan tersebut ternyata dijadikan markas ormas GRIB.
Pembongkaran dilakukan karena lokasi itu disinyalir menjadi tempat mengonsumsi dan menjual narkoba.
Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, turun ke lapangan untuk memantau aktivitas pembongkaran ini.
Bobby mengatakan pembongkaran dilakukan menindaklanjuti laporan keresahan masyarakat.
"Tadi info dari Kapolda, ada kegiatan jual beli narkoba di dalam bangunan yang kita hancurkan," ujar Bobby dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan, bangunan tersebut tidak memiliki izin resmi baik untuk mendirikan bangunan maupun membuka tempat hiburan malam.
“Memang secara legalitas, tempat yang akan kita lakukan eksekusi memang tidak ada (izinnya). Baik izin bangunan (peruntukan), izin tempat hiburan malam dari Pemerintah Provinsi juga tidak pernah kita keluarkan," kata Bobby.
Menantu mantan Presiden Joko Widodo itu kemudian memerintahkan alat berat untuk mulai menghancurkan bangunan diskotek Marcopolo.
Ia mengerahkan tim gabungan dari TNI-Polri berserta Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan Pemerintah Provinsi Sumut.
Tim tersebut berjumlah hingga ratusan orang.
Turut mendampingi Bobby ada Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto.
Proses pembongkaran berjalan alot karena massa GRIB Sumut tidak terima.
Sempat digelar diskusi sebelum akhirnya kericuhan pecah di lokasi kejadian.
Di tengah-tengah pembongkaran, massa GRIB Sumut tidak terima.
Mereka melakukan lemparan ke arah Gubernur Bobby dan Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto.
Aparat keamanan langsung menjaga ketat keduanya di bawah perlindungan tameng.
Sementara massa GRIB Sumut berhasil dipukul mundur.
Mereka kocar-kacir dibubarkan petugas dari lokasi kejadian.
Pada akhirnya, situasi dapat dikondisikan dan perobohan markas GRIB Sumut bisa dilakukan.
Gubernur Bobby mengatakan, markas GRIB Sumut hanya kamuflase guna menutupi aktivitas Disekotek Marcopolo.
Hal tersebut dibuktikan saat ditemukannya alat Disc Jockey (DJ).
Selain tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan dan Gedung (PBG), bangunan tersebut juga jadi sarang peredaran narkoba.
Oleh karena itu, Gubernur Bobby memutuskan untuk merobohkan Disekotek Marcopolo.
"Kami lengkap disini menindaklanjuti keresahan masyarakat, terkait penyalahgunaan narkoba di salah satu tempat yang memang secara legalitas di tempat apapun yang hari ini kita lakukan eksekusi tidak ada, baik izin bangunan, baik IMB, PBG tidak ada sama sekali," kata Bobby, di lokasi.
"Ditambah, informasi dari pak Kapolda ada kegiatan jual beli narkoba di dalam bangunan yang kita hancurkan," lanjut dia.
Sekjen Grib Buka Suara
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Zulfikar, angkat bicara terkait pembongkaran Kantor DPD GRIB Sumut yang juga dijadikan diskotik ilegal bernama Marcopolo.
Selain itu, diskotik tersebut diduga menjadi lokasi mengonsumsi dan menjual narkoba.
Zulfikar mengaku awalnya tidak mengetahui di Kantor DPD GRIB Sumut terdapat diskotik Marcopolo.
Menurutnya, tempat tersebut awalnya hanya markas GRIB Sumut dan sempat diresmikan oleh Ketua DPP GRIB, Hercules, setahun lalu.
"Saat itu pak Hercules datang meresmikan, pada saat itu murni masih sebatas kantor GRIB," ujar Zulfikar saat memberikan keterangan pers di markas DPD GRIB Sumut yang dirobohkan.
Zulfikar mengatakan, dirinya baru mengetahui keberadaan Diskotik Marcopolo dan dugaan peredaran narkoba di sana setelah diberi tahu polisi.
"Lalu ada perkembangan, kami tidak tahu, jadi setelah ditunjukan pihak kepolisian ada hal yang tidak bisa dibantah," ucapnya.
Ia menegaskan diskotik tersebut tidak berkaitan dengan GRIB Jaya.
"Karena diskotik Marcopolo tidak ada kaitannya dengan GRIB Jaya, itu bukan ranah saya untuk menjawab," katanya.
Zulfikar menuturkan, kehadirannya ke lokasi hanya karena mendapat informasi bahwa bangunan itu akan dirobohkan. Ia juga mengakui ada persoalan administrasi pada bangunan tersebut.
"Kantor GRIB tersebut ada surat administrasi yang belum lengkap, berdasarkan hal itu tadi kami sudah berupaya, meminta memohon mediasi namun gagal karena ada hal-hal lain yang tidak dapat dimediasikan terkait diskotik Marcopolo, akhirnya kami yang mengikhlaskan tempat ini dibongkar," ungkapnya.
( Tribunpekanbaru.com / Sripo )
Menantu Tusuk Mertua di Kepahiang, Sempat Cekcok Gegara Dilarang Ajak Anak Jalan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kebal Hukum? Tersangka KDRT Bebas Berkeliaran dan Tak Ditahan |
![]() |
---|
Terkuak Isi Rekaman Ade Mulyana Sebelum Habisi Dea Permata, Sengaja Adu Domba Korban dengan Suami |
![]() |
---|
Ade Mulyana Pura-pura Teriak dan Nangis saat Temukan Jasad Dea Permata, Padahal Pelaku |
![]() |
---|
Polisi Bantah Tak Tanggapi Laporan Dea Permata yang Tewas Usai Dapat Chat Ancaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.