Gali Lubang Tutup Lubang: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 781,9 T untuk Bayar Bunga Utang

Menurutnya, tren penarikan utang dan pembayaran bunga utang sempat menurun pada periode 2021-2023.

Aktual
Hutang Negara 

Mengutip Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026, nilai pembiayaan utang sempat mencapai Rp 870,5 triliun pada 2021 karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Kemudian turun pada 2022 menjadi Rp 696 trliun dan Rp 404 triliun pada 2023. Setelah itu nilai utang terus mengalami kenaikan sampai 2026.

Adapun kenaikan nilai utang pemerintah pada 2026 mencapai 9,28 persen dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp 715,5 triliun.

Penarikan utang pada tahun depan paling banyak akan dilakukan melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 749,2 triliun.

Penerbitan SBN ini lebih tinggi 28,05 persen dibandingkan outlook 2025 sebesar Rp 585,1 triliun. Kemudian pembiayaan utang juga didapatkan dari pinjaman sebesar Rp 32,7 triliun. 

Jika dibandingkan dengan outlook 2025 yang sebesar Rp 130,4 triliun, angka pinjaman dari pembiayaan utang 2026 lebih rendah 74,9 persen.

Pembiayaan utang dari pinjaman ini terbagi menjadi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri dengan besaran masing-masing minus Rp 6,5 triliun dan Rp 39,2 triliun.

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved