Saking Banyaknya, Cacing Sampai ke Otak, Nasib Pilu Raya Bocah di Sukabumi Akhirnya Meninggal Dunia

Pilu, bocah Sukabumi, Jawa Barat, yang viral karena tubuh dipenuhi cacing gelang akhirnya meninggal dunia.

|
Editor: Ariestia
Foto/Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin/Tribunwiki
CACINGAN : (kiri) Tangkapan layar dari Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin pada Selasa (19/8/2025) : Hasil pemeriksaan pada tubuh Raya penuh dengan cacing. (Kanan) : Ilustrasi cacing dalam tubuh. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pilu, bocah Sukabumi, Jawa Barat, yang viral karena tubuh dipenuhi cacing gelang akhirnya meninggal dunia.

Kisah menyedihkan bocah bernama Raya, mengundang perhatian publik setelah videonya diunggah oleh akun media sosial @rumah_teduh_sahabat_iin pada 15 Agustus 2025.

Dalam video tersebut, diperlihatkan kondisi Raya yang tengah sakit parah di rumah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh relawan.

Raya merupakan anak dari seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Karena keterbatasan ekonomi dan tidak adanya pengasuhan yang memadai, bocah malang itu tidak pernah mendapatkan perawatan medis yang layak.

Kondisi Memburuk, Tubuh Dipenuhi Cacing

Relawan dari Rumah Teduh mengevakuasi Raya pada 13 Juli 2025.

Saat dijemput, Raya sudah dalam keadaan tidak sadar dan langsung dibawa ke rumah sakit. 

Setibanya di sana, ia segera dimasukkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Dari hasil pemeriksaan medis, diketahui bahwa tubuh Raya dipenuhi oleh cacing gelang.

Bahkan hasil CT Scan menunjukkan bahwa cacing telah mencapai bagian otaknya.

Dalam video, tampak seekor cacing ditarik keluar dari hidung Raya dalam kondisi hidup.

Lebih mengenaskan, ratusan cacing lainnya juga keluar dari alat kelamin Raya.

Masalah Administrasi dan Lambatnya Bantuan

Raya diketahui tidak memiliki identitas resmi maupun kepesertaan dalam BPJS Kesehatan.

Relawan Rumah Teduh sempat berusaha mengurus administrasi BPJS agar Raya bisa mendapatkan perawatan gratis, namun mengalami kendala birokrasi.

"Relawan kami dioper dari satu dinas ke dinas lain untuk mendapatkan bantuan subsidi bagi Raya. Berkejaran dengan waktu yang hanya 3 hari, dari Dinsos Kota ke Dinsos Kabupaten, sampai juga ke Dinkes Kabupaten, dan dialihkan lagi ke Kabid Limjansos, dari kabid Limjansos dioper lagi ke dinkes," ucap narasi dalam video.

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten hanya memberikan saran agar Raya dipindahkan ke rumah sakit kabupaten yang bekerja sama dengan Dinkes.

Meskipun kondisi Raya sudah diperlihatkan dengan jelas, bantuan medis tak kunjung diberikan secara maksimal.

Meninggal Dunia

Setelah menjalani perawatan intensif, kondisi Raya terus memburuk.

Pada Kamis, 22 Juli 2025, Raya dinyatakan meninggal dunia. 

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, baik bagi keluarga maupun para relawan yang berjuang menyelamatkannya.

Latar Belakang Raya, Kisah Hidup Memilukan

Dikutip dari berbagai sumber, Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Ibunya menderita gangguan jiwa (ODGJ) sedangkan ayahnya mengidap TBC.

TBC adalah singkatan dari Tuberkulosis, suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang organ lain seperti otak, tulang, dan kelenjar getah bening.

Raya sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya.

Sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran.

Keluarga baru mengetahui tubuh Raya dipenuhi cacing setelah perawat menarik cacing dari hidungnya.

Sehari-hari, Raya dibiarkan bermain di tanah bersama anak-anak lain, tanpa pengawasan atau perlindungan yang memadai.

Pihak keluarga pernah membawa Raya ke dokter dan disebut mengalami gangguan pada paru-parunya.

Selama ini, berat badan Raya selalu berada di bawah garis merah (BGM) dalam Kartu Menuju Sehat.

Bantuan seperti susu, telur ayam, dan obat cacing rutin diberikan setiap enam bulan, namun tampaknya tidak cukup untuk menyelamatkan nyawa bocah malang ini.

(*)

Sumber: TribunJateng.com

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved