Pacu Jalur Kuansing 2025
Usai Lautan Manusia, Teluk Kuantan Jadi Lautan Sampah, Bupati Kuansing Ikut Menyapu
Festival Pacu Jalur 2025 yang ditutup dengan kemeriahan yang luar biasa menyisakan lautan sampah.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Festival Pacu Jalur 2025 resmi ditutup pada Minggu (24/8/2025) malam dengan kemeriahan yang luar biasa.
Tampilnya rapper asal Amerika Serikat, Melly Mike, serta Diva Melayu Iyeth Bustami hingga Ipank sukses menghibur puluhan ribu pengunjung di Lapangan Limuno.
Namun, euforia festival yang berlangsung selama lima hari itu menyisakan persoalan baru, sampah berserakan di berbagai sudut kota Teluk Kuantan.
Pantauan Tribunpekanbaru.com, Senin pagi (25/8/2025) pukul 06.00 WIB, tumpukan sampah terlihat di sejumlah ruas jalan utama seperti Jalan Umam Bonjol, Jenderal Sudirman, dan Diponegoro.
Kawasan Tepian Narosa serta Lapangan Limuno yang menjadi pusat festival juga tampak dipenuhi sampah plastik, sisa makanan, dan botol minuman.
Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup terlihat bekerja ekstra, menyapu dan mengangkut sampah ke atas mobil pengangkut sejak pagi buta.
Sekitar pukul 07.30 WIB, anak-anak sekolah mulai dari SMP hingga SMA pun terlihat ikut mengumpulkan sampah di jalanan.
ASN dari berbagai OPD pun turut terlibat dalam pembersihan sampah di sejumlah titik.
Hal itu sesuai Instruksi dari Bupati Kuansing Suhardiman Amby.
Bahkan Bupati Kuansing ikut serta membersihkan sampah dengan sapu.
Baca juga: Minim Penginapan, Wisatawan Asal Batam Terpaksa Tidur di Teras Masjid Demi Lihat Pacu Jalur Kuansing
Meski demikian, volume sampah yang sangat besar membuat proses pembersihan memakan waktu lebih lama.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deflides mengatakan, setidaknya butuh waktu dua hari untuk membersihkan sampah di Kota Telukkuantan.
"Kami langsung bekerja begitu acara penutupan berakhir. Pembersihan berlangsung 24 jam tanpa berhenti dengan sistim shifting," ujar Deflides.
Ia mengatakan, sampah yang berserakan karena kurangnya kesadaran pengunjung dan pedagang.
Padahal, DLH telah menyiapkan tempat sampah di sejumlah titik.
"Jika pengunjung sadar, tentu sampah tidak sebanyak ini," ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Tambal Jalan untuk Pacu Jalur Kuansing, Warga Mengeluh 3 Anaknya Sakit Akibat Debu
Puncak Pacu jalur
Sebelumnya, antusiasme masyarakat dan wisatawan memuncak pada hari terakhir Festival Pacu Jalur 2025, Minggu (24/8/2025).
Sejak pagi, ratusan ribu penonton telah memadati Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, untuk menyaksikan babak final festival budaya terbesar di Riau itu.
Para penonton bahkan rela datang sejak Pukul 10.00 WIB dan membooking tempat duduk di tribun demi mendapatkan posisi strategis.
Tribun-tribun yang dibangun di sepanjang Tepian Narosa penuh sesak, begitu pula dengan tribun penonton di seberang sungai, tepatnya di Desa Seberang Taluk. 120 tenda yang disiapkan pun penuh oleh penonton.
Kedua sisi sungai tampak dipenuhi lautan manusia, menciptakan pemandangan yang luar biasa meriah.
Sementara itu, di jalanan menuju Tepian Narosa terlihat padat merayap.
Kepadatan tidak hanya terjadi di lokasi arena pacu. Sejumlah ruas jalan menuju Teluk Kuantan juga terpantau padat merayap.
"Kepadatan terlihat mulai dari Desa Sitorajo, Kecamatan Kuantan Tengah, hingga akses dari arah Benai dan Jalan Lintas Lubuk Jambi-Kari. Arus lalu lintas tersendat akibat membludaknya pengunjung yang datang dari berbagai daerah," ujar Hevi Antoni, seorang panitia Festival Pacu Jalur.
Ia memprediksi pengunjung pada Festival Pacu Jalur di hari terakhir ini lebih dari 200.000 pengunjung.
Sementara itu, panitia gelanggang bersiap memulai laga.
Hasil penyisihan selama empat hari menyisakan 15 jalur sebagai finalis yang akan memperebutkan hadiah uang tunai dan 4 ekor kerbau dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta hadiah total ratusan juta.
Dimana Juara I akan mendapatkan dua ekor (sepasang) kerbau. Juara II dan III masing-masing satu ekor Kerbau betina.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kuansing, Azhar mengatakan bahwa panitia menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar Rp853.500.000.
Sumber hadiah masing-masing Rp493.500.000 dari APBD Kuansing dan Rp360.000.000 dari APBD Riau.
Adapun rincian keseluruhan hadiah yang diterima pemenang Festival Pacu Jalur Tradisional tahun 2025 dari juara I hingga XV.
Juara I mendapatkan total uang pembinaan sebesar Rp150 juta, ditambah piala bergilir, piala tetap dan tonggol juara serta ditambah 2 Kerbau (Jantan dan Betina) dan 1 ekor Sapi.
Juara II, 130 juta ditambah piala dan tonggol juara serta 1 ekor Kerbau betina dan Sapi
Juara III mendapat Rp115 juta ditambah piala dan tonggol juara serta 1 ekor Kerbau betina
Juara IV mendapat Rp95 juta ditambah tonggol juara.
Juara V Rp80 juta ditambah tonggol juara.
Juara VI peroleh Rp65 juta ditambah tonggol juara.
Juara VII Rp45 juta ditambah tonggol juara.
Juara VIII dapat 35 juta ditambah tonggol juara.
Juara IX Rp27,5 juta ditambah tonggol juara.
Juara X dapat Rp23,5 ditambah tonggol juara.
Juara XI-XV, masing-masing berhak mendapatkan uang pembinaan Rp17,5 juta ditambah tonggol juara.
Adapun 15 jalur yang masuk sebagai finalis festival pacu jalur 2025, yakni:
1. Panglimo Rimbo Piako dari Pekanheran (Inhu)
2. Bintang Emas Cahaya Intan dari Tanjung (Kuansing)
3. Untung Bertuah dari Danaubaru (Inhu)
4. Singa Ngarai dari Pulaukalimanting (Kuansing)
5. Pulau Bertuah dari Tambak (Inhu)
6. Ghajo Siluman Sungai Tonam dari Pulausipan (Kuansing)
7. Nago Sati Paboun dari Paboun, Kuansing.8. Limbago Sati Rantau Kuantan dari Kopah (Kuansing)
9. Tuah Kalajengking Muda Indragiri dari Danaubaru (Inhu)
10. Tuah Datuk Keramat Imbang Di Alam dari Petalongan (Inhu)
11. Buayo Danau dari Bandaralai (Kuansing)
12. Toduang Biso Rimbo Piako dari Pebaun Hulu (Kuansing)
13. Panglimo Tasik Indang Buniang (Inhu)
14. Sang Ratu Helmina dari Koto Kombu (Kuansing)
15. Samurai Jopang Bukik Tatunggang dari Pulaukedundung (Kuansing)
Laga Sengit di Grand Final
Setelah melewati laga perempat final dan semi final, 4 tim Jalur masuk dalam grand final.
Empat tim Jalur yaitu, Panglimo Rimbo Piako (Inhu) Vs Buayo Danou (Kuansing).
Laga itu akan menentukan juara III dan IV Tepian Narosa 2025.
Sementara laga Bintang Emas Cahaya Intan (Kuansing) Vs Tuah Datuk Keramat Imbang di Alam (Inhu) memperebutkan Juara I dan II
Dalam laga pada hilir pertama antara Panglimo Rimbo Piako Vs Buayo Danou, tim Jalur Panglimo Rimbo Piako memimpin sejak pancang star.
Tim Jalur Buayo Danou berusaha mempercepat dayungnya, namun Panglimo Rimbo terlalu perkasa.
Hingga di pancang 5, Buayo Danau tak mampu mengejar dan menyerah sebelum mencapai pancang 6.
Panglimo Rimbo Piako pun berhasil di peringkat III pun berhasil menduduki peringkat III.
Sementara Buayo Danau harus puas di peringkat IV.
Laga selanjutnya adalah penentuan Juara I dan II yang menampilkan Tuah Datuk Keramat Imbang di Alam.
Awal laga, Jalur Bintang Emas Cahaya Intan memimpin dari sejak pancang 2.
Namun berhasil diimbangi Jalur Tuah Datuk di pancang 3.
Riuh sorak penonton pun menggema. masing-masing suporter pun meneriakkan yel yel dukungan.
Laga sengit, kedua tim hingga pancang 4.
Namun Jalur Bintang Emas Cahaya Intan mampu memimpin kembali di pancang 5 dan 6.
Tuah Datuk Keramat Imbang di Alam pun akhirnya menyerah dan mengakui keperkasaan Bintang Emas Cahaya Intan, dari Hulu Kuantan.
Dengan hasil tersebut, Kabupaten Indragiri Hulu gagal membawa pulang Piala Menpar RI atau yang dikenal sebagai Piala Narosa.
Daftar Juara Festival Pacu Jalur Kuansing 2025:
Juara I, Bintang Emas Cahaya Intan 2023 dari Desa Tanjung, Kecamatan Hulu Kuantan (Kuansing)
Juara II, Tuah Datuk Keramat Imbang di Alam dari Petalongan, Kecamatan Pasir Penyu (Inhu)
Juara III, Panglimo Rimbo Piako dari Pekan Heran, Kecanatan Rengat Barat (Inhu)
Juara IV, Buayo Danou dari Desa Bandar Alai, Kecamatan Kuantan Tengah (Kuansing)
Juara V, Singa Ngarai dari Desa Pulau Kalimanting, Kecamatan Benai (Kuansing)
Juara VI, Nago Sati Paboun dari Desa Pebaun Hulu Kecamatan Kuantan Mudik (Kuansing)
Juara VII, Untung Bertuah, dari Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat (Inhu)
Juara VII, Ghajo Siluman Sungai Tonam dari Desa Pulau Sipan, Kecamatan Inuman (Kuansing)
Juara IX, Limbago Sati Rantau Kuantan, Kopah Kecamatan, Kuantan Tengah (Kuansing)
Juara X, Samurai Jopang Bukik Tantunggang, dari Desa Pulau Kedundung, Kecamatan Kuantan Tengah (Kuansing).
Juara XI, Panglima Tasik Indang Bunian, Kampung Pulau, Kecamatan Rengat (Inhu)
Juara XII, Toduang Biso Rimbo Piako dari Desa Pebaun Hilir, Kecamatan Kuantan Mudik (Kuansing)
Juara XII, Tuah Kalajengking Muda Indragiri 2024, Desa Danau Baru Kecamatan Rengat Barat (Inhu)
Juara XIV, Sang Ratu Helmina, Desa Koto Kombu Kecamatan Hulu Kuantan (Kuansing)
Juara XV, Pulau Betuah, dari Desa Tambak, Kecamatan Kuala Cenaku (Inhu)
(Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)
Cerita di Balik Tambal Jalan untuk Pacu Jalur Kuansing, Warga Mengeluh 3 Anaknya Sakit Akibat Debu |
![]() |
---|
Sehari Semalam Tarik Jalur ke Lokasi Lomba Tepian Narosa Kuansing, Juara pun Tak Balik Modal |
![]() |
---|
Malam Puncak Penutupan Pacu Jalur Sukses Dihadiri Ribuan Masyarakat, Polisi Terapkan Rekayasa Lalin |
![]() |
---|
Kabar Gembira, Tepian Narosa Dapat Perhatian Khusus Pemerintah Pusat Usai Wapres Gibran ke Kuansing |
![]() |
---|
Hari Terakhir Tepian Narosa Jadi Lautan Manusia, Ini Daftar Juara Festival Pacu Jalur Kuansing 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.