Penjelasan Pihak Waduk PLTA di Kampar Terkait Suplai Listrik dengan Elevasi Dekati Batas Terendah

Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang terus menurun. Kian mendekati batas terendah level bawah atau Low Water Level (LWL).

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
WADUK - Hujan turun di wilayah Kampar dalam tiga hari berturut-turut. Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang pada Senin (28/7/2025) terlihat malah turun. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang terus menurun. Kian mendekati batas terendah level bawah atau Low Water Level (LWL).


Elevasi sudah berada hanya 1,2 meter dari batas terendah LWL 73,50 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Senin (25/8/2025) pukul 14.00 WIB.


Batas tertinggi level atas air atau High Water Level (HWL) di angka 85 mdpl. Artinya, elevasi saat ini 74,70 mdpl berada 10,3 meter di bawah batas tertinggi HWL.


Tribunpekanbaru.com meminta keterangan kepada Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah. Terkait pola operasional turbin dengan kondisi elevasi terkini.


Ia menyatakan, pola operasional turbin disesuaikan dan diatur oleh Unit Induk Penyaluran dan Penyatur Beban Sumatera (UIP3BS) pada PLN.


"Tergantung kebutuhan sistem Sumatera," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin siang.


Ia menyebutkan, turbin dioperasikan satu unit saat di Luar Waktu Beban Puncak (LWBP). Beban tersebut berkapasitas 20 MegaWatt (MW).


Sementara turbin dioperasikan tiga unit sekaligus saat Waktu Beban Puncak (WBP). Beban tersebut berkapasitas 25 MW tiap turbin. 


Seperti diketahui, Waduk PLTA Koto Panjang memiliki tiga turbin. Tiap turbin berkapasitas 38 MW. Sehingga totalnya 114 MW. 


Menurut Dhani, pola operasional tersebut merupakan permohonan ke UIP3BS. Permohonan disampaikan jika PLTA Koto Panjang dibutuhkan. 


Ia mengemukakan, pola operasional yang diajukan tersebut tidak sepenuhnya terealisasi. Operasional turbin yang dibutuhkan tidak sampai tiga unit.


"Tapi kalau lihat realisasi operasi PLTA dalam dua atau tiga hari belakangan, PLTA diorder satu sampai dua unit saja yang operasi. Itupun dua unit kadang sebentar, satu atau dua jam saja," jelasnya.


Berdasarkan keterangan di atas, pola operasional diatur di kapasitas tidak maksimal. Ini kondisi saat dilakukannya pembatasan operasional turbin. 


Beberapa waktu lalu, Dhani menyebutkan, operasional turbin mulai dibatasi pada elevasi antara 76-77 mdpl. (Fernando Sihombing)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved