Riau Peringkat II Kerukunan Umat Beragama, Pesan Kemenag Saat Pisah Sambut Pembimas Buddha Walubi

Provinsi Riau menempati posisi kedua, setelah NTT sebagai daerah dengan tingkat toleransi beragama berdasarkan IKUB 2024.

Penulis: Alex | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Alex
CENDERAMATA - Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Riau, Mariyana serahkan cinderamata untuk Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Muliardi, MPd dalam kegiatan pisah sambut Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Riau di Sekretariat Walubi Riau, Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Selasa (26/8/2025) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Provinsi Riau menempati posisi kedua, setelah Nusa Tenggara Timur, sebagai daerah dengan tingkat toleransi beragama Berdasarkan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2024. Padahal sebelumnya tahun 2023, Riau sempat berada di peringkat 31 dari 34 provinsi. Lonjakan ini disebut menjadi bukti bahwa kerukunan antarumat beragama di Riau semakin baik dan solid.


Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Muliardi, MPd saat menghadiri acara pisah sambut Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Riau di Sekretariat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Riau, Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Selasa (26/8/2025) malam.


Muliardi menegaskan, pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi seluruh pemeluk agama yang ada di Provinsi Riau, termasuk umat Buddha. Menurutnya, umat Buddha di Riau telah aktif berperan menjaga harmoni, serta mendukung program-program kerukunan yang dijalankan pemerintah maupun organisasi keagamaan.


"Semua umat berbagai agama turut berperan dalam hal ini. Juga umat Buddha turut serta dalam menjaga persaudaraan dan menciptakan suasana rukun. Pencapaian Riau sebagai provinsi dengan toleransi terbaik adalah hasil kerja sama semua pihak, bukan hanya pemerintah. Kolaborasi ini harus terus ditingkatkan," kata Muliardi.


Muliardi menambahkan, acara pisah-sambut ini meskipun sederhana, namun memiliki makna mendalam. Majelis agama Buddha, kata dia, menunjukkan kebersamaan yang kuat dalam mendukung program pemerintah. "Untuk Pembimas baru, seringlah hadir di tengah-tengah umat. Jalankan program yang sudah dirasakan manfaatnya, dan jangan lupa terus berinovasi," pesannya.


Acara tersebut menjadi momentum peralihan kepemimpinan Pembimas Buddha Riau dari Tarjoko S Pd MM, yang memasuki purna bhakti, kepada Wiryanto S Ag MM. Wiryanto baru saja dilantik pada 11 Agustus 2025 lalu, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pengawas Sekolah Ahli Madya di Kemenag Kota Pekanbaru.


Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Riau, Mariyana, menyampaikan apresiasi terhadap pengabdian Tarjoko yang dinilai berhasil membina umat Buddha di Riau dengan penuh integritas. "Pak Tarjoko mampu merangkul umat untuk hidup harmonis, menjaga persaudaraan, serta ikut memperkuat kerukunan antarumat beragama di provinsi ini," ujarnya.


Mariyana juga menyambut kehadiran Wiryanto sebagai Pembimas baru. Ia berharap ke depan kerja sama dan komunikasi semakin erat, serta program keagamaan umat Buddha di Riau semakin banyak dilaksanakan. "Kami yakin dengan kepemimpinan Pak Wiryanto, pembinaan umat akan semakin baik dan juga melibatkan generasi muda," imbuhnya.


Dalam kesempatan yang sama, Wiryanto menyampaikan tekadnya untuk melanjutkan program yang sudah dijalankan oleh pendahulunya. Ia juga meminta dukungan dari pemuka agama Buddha dan umat agar tetap solid. 


"Saya berharap umat Buddha di Riau semakin kompak dan bersatu, sehingga provinsi ini bisa terus menjadi contoh kerukunan di Indonesia," ujarnya.


Sementara itu, Tarjoko dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha dan Kanwil Kemenag Riau atas dukungan yang diberikan selama dirinya bertugas. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila ada kekurangan dalam menjalankan tugas membina umat. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved