Edu Trip Senandung Tesso Nilo

Deg-degan Menunggu Persalinan Lisa

Penulis: Budi Rahmat
Editor: harismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) jinak milik BBKSDA Provinsi Riau beserta pawang menggiring seekor gajah liar (tengah) yang memasuki kawasan pemukiman warga di kawasan Tenayan Raya Pekanbaru untuk proses evakuasi menuju Pusat Latihan Gajah Minas- Siak, Sabtu (25/7/2015).

"Terakhir pada bulan Oktober lalu, kita masih menjumpai sekelompok gajah yang jumlahnya mencapai 30 ekor. Kelompok-kelompok kecil lainnya juga masih mencari makan dan kita harapkan bisa berkembang di TNTN, " terangnya.

Jumlah gajah yang juga mengalami penyustan ini sejalan dengan terus tumbuhnya perkebunan dan pemukiman warga. Kondisi itu yang acapkali menimbulkan konflik karena gajah yang masuk lebih dalam keperumahan

"Yang ada saat ini tentu terus akan bertahan. Kenyataan mereka pun harus terus mencari pasokan makanan. Jika konsisinya hutan semakin berkurang bisa pertemuan dengan manusia tidak terelakkan, " terangnya.

Namun dengan keberadaan Lisa, Ria, Indro serta Rahman setidaknya konflik tersebut bisa diminalisir. Selain itu tentunya dengan terus melakukan penghijauan lewat kesadaran semua pihak agar kawasan hutan tidak terus menyusut bisa menjadikan kawanan gajah liar nyaman dihabitatnya.

Menanti Kelahiran
Satu persatu kawan-kawan dari Edu Trip Senandung Tesso Nilo menaiki jembatan guna sampai ke punggung gajah.

"Dibagi saja ya. Di punggung Ria bisa dua orang, Indro bisa dinaiki dua orang sedangkan Lisa hanya bisa untuk satu orang saja. Sebab, Lisa tengah hamil. Jadi kita mulai mengurangi beban dan aktifitasnya, " ujar Iwan salah seorang mahout.

Mata kami pun langsung tertuju pada perut Lisa yang tampak lebih besar. Menurut Iwan, usia kandungannya sudah 20 bulan. Jika tidak ada aral melintang, maka Lisa diprediksi sudah akan melahirkan pada Januari atau Februari 2016 nanti.

Menurut Iwan, sampai proses melahirkan seekor gajah membutuhkan waktu 22 bulan. Artinya periode Januari nanti Lisa sudah masuk karantina.

"Dari USG yang dilakukan tim dokter, perkiraan usia kandungan Lisa sudah 20 bulan. Sampai sejauh ini kondisinya sehat-sehat saja. Semoga sampai melahirkan nanti Lisa dan anaknya sehat," terang Iwan.

Proses melahirkaan Lisa bisa jadi sangat spesial. Pemantauan terus dilakukan hingga karantina nanti. Pasalnya pada proses kelahiran sebelumnya hanya diketahui ketika anak-anak mereka sudah keluar di tengah hutan.

Rencananya persalinan Lisa akan didokumentasikan. CCTV pun dipasang dilokasi karantina. Lisa pun akan lebih banyak mendapat perhatian. Mulai dari pasokan makanan, mengurangi aktifitasnya sampai pemeriksaan kesehatan kandungannya.

Jungjung menyebutkan, harapan sangat besar jika Lisa nanti melahirkan anak yang sehat. Sebab, jumlah keluarga gajah akan bertambah. Lebih dari itu tentu saja pelestarian hewan generasi purba ini berjalan sesuai dengan rencana dan harapan.

"Para induk siap mengambil tugas melakukan patroli. Sedangkan anak-anak mereka sudah mulai didesain lebih dekat dengan manusia. Kita bisa sejalankan dengan eko wisata bagi masyarakat yang mengunjungi TNTN. Tentunya perhatian itu akan menjadikan TNTN kembali pada kondisi awalnya. Sebagai hutan tropis yang kaya dengan ekosistemnya, " terang Jungjung.

Semua memang tengah berharap dengan dari kehamilan Lisa. Menanti generasi berikut dari kawanan gajah di flying squad camp WWF TNTN. Ada kecemasan ada kekhawatiran tentunya.

Seperti beberapa kawan dari Edu Trip yang cemas ketika harus melangkah dari jembatan kepunggung gajah. Namun ketika sudah sampai dipunggung kecemasan berubah tawa kecil.

Perlahan Lisa melangkah. Geraknya memang lamban demi menjaga janin yang dikandungnya. Sesekali telinganya dikibaskan dan ada hembusan keras dari mulutnya. Itu pertanda Lisa berupaya berinteraksi. (Bersambung)

Simak informasi lainnnya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru

Berita Terkini