TRIBUNPEKANBARU.COM- Tidak ada satupun yang bisa memprediksi kapan maut akan menjemput.
Kejadian sedetik di depan mata, tidak ada satu pun yang bisa mengira.
Ini jugalah yang terjadi pada peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan dua orang, Sabtu (4/11/2017) lalu.
Seorang ibu berusia 64 tahun dan dan anaknya yang berusia 27 tahun menjadi korban setelah mengalami kecelakaan yang berakibat luka parah di bagian kepala dan tubuh lainnya.
Ibu dan anak tersebut tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah truk Kilometer 9 Jalan Bahau-Kemayan.
Baca: Pacaran Di Tempat Sepi, Sepasang Remaja Cium Bau Busuk Luar Biasa! Nggak Nyangka Ternyata
Baca: Tangan Kirinya Membengkak dan Divonis Kanker Stadium 4, Remaja Rohul Ini Butuh Uluran Tangan
Dilansir dari mstar, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.40 pagi.
Kepala Polisi daerah Jempol, Superintendan Muhd Nur Hishamudin Hashim mengatakan, saat itu anak korban membawa mobil Proton Wira bersama ibunya dalam perjalanan pulang ke rumah dari arah Bahau ke Kemayan.
Sementara truk tersebut datang dari arah Kemayan ke Bahau.
Akibat tabrakan tersebut mobil korban terpental ke sebelah kiri jalan yang menyebabkan terjadi juga tabrakan dengan mobil Honda Jazz yang datang dari arah belakang korban.
Baca: Gadis Ini Tampak Biasa di Foto, Perhatikan Bagian Perutnya, Kamu akan Merasa Takjub dan Berempati
Baca: Divonis Tak Punya Harapan Hidup, Bayi Babu Tunjukan Keajaiban Selama 2 Bulan
Saat kejadian cuaca sedang cerah dan permukaan jalan juga baik dan lurus.
Kedua korban tewas di tempat kejadian.
Sementara pengemudi truk maupun Honda Jazz tidak mengalami luka apapun.
Kedua korban langsung dibawa ke rumah sakit Jempol untuk tindakan lebih lanjut.
Anak bungsu korban Nurizzatul Othman, 14, tidak menyangka akan kehilangan ibu dan kakaknya bersamaan.
Baca: WOW! Dalam 1 Bulan, Gadis Berhijab Ini Dilamar 100 Pria, Tak Disangka Ternyata Gara-gara Ini
Baca: Perempuan Pergoki Seorang Pria di Kamarnya, Kejadian Selanjutnya Membuat Emosi
Ditemui di kamar jenazah, Rumah Sakit Jempol, dirinya tidak menyangka gurauan ibunya sore sebelum kejadian mengenai kematian adalah pertanda bahwa dia akan pergi selamanya.
Nurizzatul menuturkan, saat ibunya sedang istirahat di kamar, dirinya mengambil foto yang akan dikirim ke kakaknya yang tinggal di Kajang, Selangor.
Saat itu sang Bunda sempat bercanda agar mengambil foto sebanyak-banyaknya.
Bila nanti sudah tidak ada atau meninggal tidak tahu bagaimana lagi.
Baca: Remaja 13 Tahun Ini Idap Diabetes Kronik, Diduga Gara-gara Suka Minum Minuman Bersoda
Baca: Video: Pemenang Arisan Terima Rp 40 Juta, Begini Gaya Arisan Elite Ibu-ibu Muda Pekanbaru
“Ibu sempat bergurau, ambillah gambar banyak-banyak, bila ibu sudah tak ada tahu lah nanti. Saya tidak berpikir macam-macam karena ibu memang suka bergurau. Tak sangka pula kata-kata itu adalah petanda ibu akan pergi tinggalkan saya,” katanya.
Diceritakan Nurizzatul, sebelum kecelakaan, saat itu ibu dan saudara laki-lakinya dalam perjalanan pulang setelah ibunya menjalani perawatan dialisis di sebuah klinik swasta di Bahau.
Ibunya menjalani rawatan dialisis setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Saudara laki-lakinya memang selalu mengantar ibunya ke klinik tersebut.
Nurizzatul mengaku mendapat kabar kecelakaan dari saudaranya.
“Tiba-tiba ada saudara telepon saya dan beritahu ibu dan abang kecelakaan dan meninggal di tempat kejadian. Saya seperti ingin pingsan karena baru saja setahun lalu ayah meninggal dunia, ” katanya sedih.
Nurizzatul semakin gusar karena memiliki penyakit jantung perifer.
Apalagi selain jadi yatim piatu, dirinya juga harus mendapat perawatan Desember nanti. (*)