"Terasa seperti petir yang mendadak menyambar hatiku ya Allah, aku hanya bisa menjerit nangis di depan dokter dan beberapa keluarga yang menunggu," kata Putri.
"Aku selalu berfikir positif sebelum hasil lab ke luar. Namun setelah hasil lab ke luar, jenis kankernya adalah Gemscell (keturunan) karena pola hidupnya sehat."
Dari hari kehari, suaminya tidak kunjung membaik dan fisiknya langsung menurun lemah.
"Melihat kondisinya yang tidak kunjung reda, ada rasa sesak dan sakit. Apalagi dokter memutuskan untuk merawatnya di HCU dan harus segera melakukan sinar radiasi," kata Putri.
Tapi ketika mereka menunggu antrian ruangan HCU, suaminya mengeluh sesak nafas dan sakit di dada pukul 10:00 siang.
Akhirnya perawat pun memasangkan monitor dan suntikan obat pereda.
Putri dengan penuh kasih sayang menenangkan suaminya saat itu dengan berkata, "Tidur sayang, biar nggak kerasa sakit gih, buat istirahat."
Baca: Gara-gara Hal Sepele, Ditikam Suami Pasien, Luka di Jantung Dokter Ini Parah dan Mengerikan
Pada pukul 23:00, tiba-tiba perawat memanggil, mengatakan bahwa kondisi suaminya mulai menurun. Bahkan perawat mengatakan keluarga harus siap dengan hasil terburuk.
"Kakiku lemas, menangis, terpuruk dilantai, dan yang lainnya mencoba menuntun saya untuk pergi tapi saya tidak mau."
Lalu Putri pun mendekati suaminya.
"Dengan berat, sungguh berat aku bisikkan di telinganya..."
"Ayah, Mimi ikhlas kalo ayah mau pergi, ayah yang tenang ya disana, nanti tunggu Mimi ya, Mimi relakan ayah pergi dulu."
"Perlahan nadinya menurun dan menurun, aku kecup keningnya dan mengatakan 'Selamat tinggal, selamat berjumpa lagi ditmapat yang lebih indah'."
"Lalu air mataku sedikit keluar dan nafasnya perlahan hilang dengan lembut dan tersenyum, nadi nol, dokter bilang 'dia sudah tidak ada Bu'."