Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUNPEKANBARU.COM, BINJAI - Ryan Afandi keluarga korban KM Sinar Bangun meyakini sosok anak kecil mengenakan jaket merah tergeletak di dasar Danau yang disebut-sebut mirip Dika Ferdian (9), adik kandung dari Ryan Afandi.
Ryan Afandi atau disapa Fandi ketika diwawancarai tribun-medan.com, mengatakan keyakinan 100 persen, bahwa yang terekam petugas gabungan menggunakan perangkat Remotely Operated Vehicle (ROV) adalah adiknya yang paling kecil.
"Yakin sekali itu dia. Itu benar memang jaket adik saya warna merah, sepatunya juga, pakaian lainnya juga begitu. Itu jaket dia sudah lama mamak yang beli," ungkapnya, Jumat (29/6/2018)
Mengetahui temuan terbaru jasad adiknya yang dikenalnya manja semasa hidup, Fandi mengutarakan tidak pernah ada firasat apa-apa.
Bahkan Fandi merasa sudah sungguh-sungguh berpasrah, dan ikhlas dengan tragedi perih yang dideranya.
"Mau bagimana lagi? Sudah benar-benar pasrah. Saya di Binjai saja lah ini, karena kalau pun semua keluarga ditemukan harus dites DNA lagi, ke sana (Posko Evakuasi) pun saya pergi sudah tak ada guna lagi. Harapan saya terakhir semoga semuanya keluarga bisa ditemukan, biar bisa dimakamkan semua," katanya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai, Ahmad Yani menyatakan, pihaknya tidak berada di lokasi pencarian saat ini.
Dia menjelaskan, jika jenazah teridentifikasi Dika Ferdian asal Binjai, tetap belum bisa dibawa ke Binjai.
Baca: Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba, KNKT Datangkan Robot dari Singapura
Baca: KM Sinar Bangun Ditemukan, Keluarga Korban Tunggu Evakuasi Basarnas
Baca: Robot ROV Rekam 10 Jasad Penumpang KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba
"Jasad belum dapat diboyong ke tempat asalnya. Sebab, harus dilakukan pencocokan antem mortem mau pun DNA. Semua yang berhasil diangkat dievakuasi di Rumah Sakit Pematangraya. Di situ seluruhnya dipusatkan, disitu juga langsung diautopsi. Dua hari proses antem mortem dan pencocokan DNA itu berlangsung, baru selanjutnya bisa diumumkan," kata Yani.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Binjai juga masih menetap di posko RS Pematangraya. Hasil koordinasi Yani, Dinkes Binjai sudah menghubungi pihak keluarga, yakni adik korban Burhanuddin (ayah Dika Ferdian) terkait temuan ini.
"Itu dilakukan untuk mencocokkan DNA, karena itu satu DNA semua. Sudah dihubungi oleh pihak Dinkes kita pihak keluarganya. Sebab, jenazah yang diangkat itu harus dicocokkan lagi," jelas Yani.
Tujuh anggota kelurga Fandi yang menjadi korban di antaranya, ayahnya Burhanuddin (48) dan ibunya Fahrianty (47) beserta empat adiknya, yakni Dede Handrian, (23) Neneng Nur Ainun (19) Maya Oktavianty (17) Dika Ferdian (9) dan seorang ipar karib disapa Yani (20).
Saat ini baru Ibunya yang ditemukan dan sudah dimakamkan di Binjai.
Diberitkan tribun-medan.com sebelumnya, Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto memastikan gambar jenazah yang terekam robot Remotely Operated Vehicle (ROV) merupakan korban KM Sinar Bangun.