TRIBUNPEKANBARU.COM- Gerhana bulan total 28 Juli kini tinggal hitungan jam.
Beberapa jam kedepan jutaan pasang mata akan tertuju pada satu objek gerhana bulan.
Fenomena alam gerhana bulan 28 Juli ini layak ditunggu.
Pasalnya, bila terlewat, maka kita harus menunggu tiga tahun lagi agar bisa menyaksikan gerhana bulan lagi.
Baca: Narkotika Senilai 7,4 Miliar Diamankan Polres Siak Ternyata Dikendalikan dari Lapas Pekanbaru
Melansir infoastronomy.org, gerhana bulan diperkirakan akan terjadi 26 Mei 2021 mendatang.
Butuh waktu tunggu lebih lama lagi dibandingkan saat ini yang hanya tinggal hitungan jam.
Sebenarnya 21 Januari 2019 nanti juga akan terjadi gerhana bulan total.
Namun peristiwa ini tidak akan terlihat di Indonesia.
Saat peristiwa itu terjadi, Indonesia berada di belahan bumi yang disinari matahari alias siang hari.
Gerhana bulan dini hari nanti sudah bisa disaksikan mulai pukul 00:14:49 WIB.
Mengutip situs resmi Kanwil Kemenag Aceh, pukul 00:14:49 WIB akan menjadi awal penumbral.
Pakar Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, S. HI. MH secara rinci menjelaskan waktu terjadinya gerhana bulan tersebut.
Baca: Riau Astronomi Club Bakal Hunting Gerhana Bulan Total 2018
Awal penumbral : 00:14:49 wib
Awal kontak gerhana: 01:24:27 wib
Mulai gerhana total: 02:30:15 wib
Puncak gerhana total: 03:21:44 wib
Akhir gerhana total: 04:13:12 wib
Akhir kontak gerhana: 05:19:00 wib
Akhir penumbral: 06:28:37 wib
Baca: Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Ganti Nama di Pengadilan, Ini Nama Baru Keduanya
Kemungkinan gerhana terpantau sangat dipengaruhi kondisi cuaca.
Bagi yang daerahnya berkemungkinan mendung, tetap bisa menyaksikan gerhana bulan total 28 Juli nanti secara live streaming.
Cukup membuka internet, link live streaming bisa dimanfaatkan untuk melihat tahapan gerhana bulan total.
Salah satunya adalah melalui laman Time and Date.
Atau bisa juga dibuka via tautan ini https://www.timeanddate.com/live/.
Berbeda dengan gerhana bulan Januari 2018 silam, gerhana bulan 28 Juli ini tergolong istimewa.
Selain durasi yang panjang, gerhana Bulan total 28 Juli 2018 ini terjadi bersamaan dengan peristiwa hujan meteor Delta Akuarid dan peristiwa oposisi Mars.
Mengutip infoastronomy.org, hujan meteor Delta Akuarid berasal dari Komet 96P Machholz.
Baca: Gerhana Bulan Total, Waspadai Pasang Air Laut di Kawasan Pesisir
Bumi akan melintasi jalur bekas orbit komet tepat 27-28 Juli 2018.
Memang cahaya Bulan yang terang akan meredupkan meteor-meteor kecil.
Namun bukan berarti kita tidak bisa melihat meteor.
Meteor-meteor diprediksi sesekali akan melesat di langit saat terjadi gerhana.
Peristiwa lainnya adalah oposisi Mars.
Baca: Surati Partai, KPU Kampar Pastikan Hanya Satu Bacaleg Koruptor
Mars akan berada pada titik yang berlawanan dari Matahari di langit bumi karena Matahari-Bumi-Mars berada segaris lurus di bidang edar tata surya.
Oposisi Mars adalah peristiwa ketika Mars akan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi, sehingga ia akan tampak lebih terang dari biasanya.
Peristiwa oposisi Mars diperkirakan terjadi tanggal 27 Juli 2018.(*)