Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Negara (LAPAN), gerhana ini nanti akan bisa di lihat di Indonesia.
Baca: Gerhana Bulan Total 2018, Ini 4 Mitos Terkait Gerhana, Wanita Hamil Tak Boleh Keluar Rumah
Baca: Sebelum Saksikan Gerhana Bulan Total Dini Hari Nanti, Ini Prakirakan Cuaca di Riau
Pertama, gerhana bulan total ini akan menyebabkan bulan tampak berwarna merah.
Maka dengan warna merah seperti itu bisa disebut juga Blood Moon atau bulan darah.
Kedua, fenomena Blood Moon ini akan berlangsung lebih lama.
Menurut NASA, gerhana bulan total ini akan menjadi yang terlama di abad 21 ini.
Menurut kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, fenomena ini akan berlangsung selama 3 jam 55 menit, dengan gerhana bulan total selama 1 jam 43 menit.
Ketiga, selain akan menyaksikan Blodd Moon, masyarakat juga akan melihat planet Mars yang juga akan berwarna merah.
Keempat, Blood Moon juga akan dipercantik dengan hujan meteor.
Di Indonesia, awal gerhana akan terjadi pada pukul 00.15 wib, beberapa menit setelah pergantian tanggal, dari 27 Juli ke 28 Juli dengan ditandai kontak awal penumbra.
"Gerhana mulai kasat mata (terlihat) pada pukul 01:24 WIB yakni pada saat bayangan inti (umbra) tepat mulai bersentuhan dengan cakram Bulan".
"Puncak gerhana terjadi pada pukul 03:22 WIB dengan durasi totalitas (yakni saat Bulan sepenuhnya tertutupi umbra) selama 1 jam 43 menit," kata Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir dikutip dari Kompas.com.
Saksikan live streaming Gerhana Bulan Total melalui laman BMKG melalui tautan ini.
Klik di sini: Link live streaming Gerhana Bulan Total