TRIBUNPEKANBARU.COM - Sesaat setelah gempa bumi sebesar 7,0 skala richter mengguncang Lombok pada pukul 19.46 Wita, dilaporkan dua warga meninggal dunia.
Korban pertama adalah seorang perempuan asal karangasem, Ni Kadek Yuliani. Korban dikabarkan meninggal akibat tertimpa tembok kosannya.
Baca: Inilah Mahasiswa Termuda di Dunia Berusia 12 Tahun, Belajar Kalkulus dan Fisika dari Internet
Baca: Hasil Persiraja vs PSPS di Liga 2 2018, Persiraja Tekuk PSPS Skor Akhir 5-0
Sementara korban kedua adalah pengunjung Resto Golden Palace Kuta di Jalan Raya Kuta, bermana Drs Witjaksono yang tercatat sebagai warga Jakarta kelahiran 1954.
Korban Witjaksono yang merupakawan wistawan lokal meninggal diduga akibat serangan jantung akibat kepanikan yang terjadi saat gempa mengguncang.
Kepala rombongan atau rekan korban, Dr Bambang, menjelaskan saat kejadian gempa sedang makan.
Baca: Gempa Lombok- BMKG Pastikan Pesan Berantai Akan Ada Gempa Lebih Besar di Lombok Hoax
Baca: Saat Gempa Lombok, Warga Klungkung Tertimpa Runtuhan Tembok Saat Ingin Selamatkan Istri dan Anak
Saat itu, korban dan tamu lainnya berhamburan keluar. Korban Witjaksono terjatuh dan langsung meninggal di tempat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sempat mengeluarkan peringatan tsunami sesaat setelah gempa bumi terjadi.
Peringatan itu kemudian dicabut setelah gelombang laut mencapai bibir pantai dengan ketinggian air tak sampai satu meter.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan tanggapan mengenai gempa bumi Lombok.
Dalam tanggapan itu badan geologi kementerian tersebut mengungkap sejumlah fakta dari gempa Minggu (5/8/2018), Yaitu:
1. Lokasi gempa.
Berdasarkan informasi dari BMKG pusat, gempa bumi utama yang terjadi pada 18:46:35 berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi.
Pusat gempa bumi berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier.
Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan dan terlapukkan.