Sementara Kantor Disdukcapil berada di pusat kota Pelalawan.
Jarak antara Desa Sorek II Kecamatan Pangkalan Kuras dengan pusat kota Pelalawan lebih dari 35 kilometer.
Selain tinggal di daerah yang jauh dari pusat kota, Mahliana Saragih ternyata keluar pagi dari rumah sambil mengendong anaknya yang masih sakit.
Mahliana Saragih juga belum sarapan dan langsung menuju kantor Disdukcapil dengan harapan bisa segera mendapatkan Kartu keluarga.
Kartu Keluarga itu digunakan untuk mengurus BPJS Kesehatan agar anaknya yang masih kecil bisa mendapatkan kartu BPJS Kesehatan.
Setelah mendapat video berdurasi 21 detik itu, tribunpelalawan.com mendatangi kantor Disdukcapil untuk memastikan kebenaran video tersebut.
Ternyata perempuan berkerudung merah yang ada dalam video tersebut masih berada di lokasi.
Sambil menggendong anaknya, ia menunggu di lapangan parkir sepeda motor.
Saat disambangi tribunpelalawan.com, wanita berkemeja merah muda itu mengakui jika dirinyalah yang histeris dan mengamuk di dalam video tersebut.
Wanita bernama Mahliana ini mengaku sangat kesal dan kecewa atas pelayanan Disdukcapil yang mempersulit dirinya.
"Saya dibola-bola pak. Kata loket yang di depan Kartu Keluarga (KK) saya di loket belakang, pas kesana saya disuruh ke depan lagi. Disitu saya emosi," terang Mahliana kepada tribunpelalawan.com, Kamis (20/9/2018.
Wanita berusia 39 tahun ini menceritakan, pada Kamis pekan lalu dirinya datang ke Disdukcapil untuk mengurus pergantian Kartu Keluarga (KK).
Agar anaknya yang baru beberapa bulan lahir masuk ke daftar KK dan bisa diurus BPJS tersendiri.
Lantaran anaknya tersebut sakit dan membutuhkan perawatan.
"Terpaksa saya berobat dari jalur umum. Jadi orang BPJS menyuruh KK diganti dulu dan meminta KK sementara kalau belum siap," beber warga Desa Sorek II Kecamatan Pangkalan Kuras ini.