Singgahi Dumai Taruna Akademi Angkatan Laut Tampilkan Tari Saman Aceh hingga Tari Perang dari Papua

Laporan Wartawan Tribundumai.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNDUMAI.COM,DUMAI- Para taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat IV Angkatan 64 tahun 2018 menampilkan aneka kesenian nusantara, Rabu (14/11/2018) malam.

Mereka membawa panggung Taman Bukit Gelanggang, Kota Dumai keliling Indonesia.

Mereka yang biasa sibuk di kapal pada Rabu malam dengan beragam talenta di bidang seni.

Para taruna secara bergantian menampilkan sejumlah tari dan pertunjukan.

Mereka memampilkan Tari perang dari Papua, seni gendang dari Jawa Barat, Tari Saman dari Aceh hingga sendra tari Rama dan Shinta.

Mereka menyuguhkan pertunjukan musik dalam pagelaran seni.

Baca: Harimau Sumatera Sembuyi di Sela Ruko Warga di Inhil Riau, Tim BBKSDA Cari Kesempatan Tembakkan Bius

Baca: Sebut Body Hingga Hati, Mulan Jameela Bongkar Sifat Ahmad Dhani yang Suka Selingkuh

Palaklat Jalayudha 2018, Letko Laut (P) Filda Malari menjelaskan bahwa latihan Jalayudha adalah latihan terakhir bagi taruna dan taruni AAL.

Mereka menjalani latihan ini jelang dilantik Juli 2019 mendatang.

"Pada malam seni ini, para taruna menampilkan talenta mereka di bidang seni," ulasnya, Rabu malam.

Menurutnya, 122 taruna menyambangi Dumai untuk mengajak generasi muda bergabung dengan TNI AL.

Nantinya usai dari Dumai mereka berangkat ke Ranai, Provinsi Kepulauan Riau untuk melanjutkan pelayaran Jalayudha.

Wakil Wali Kota Dumai, Eko Suharjo mengapresiasi kehadiran para taruna dan taruni AAL ke Dumai.

Apalagi para taruna mempersempahkan pagelaran seni.

Mereka menampilkan aneka seni dari sejumlah daerah di nusantara.

Baca: 1 Pria Ngamar dengan 2 Wanita di Dumai, Tim Yustisi Temukan Satu Cewek Masih Kenakan Pakaian Dalam

Baca: BREAKING NEWS : Bocah 7 Tahun di Rohul Riau Diduga Diterkam Buaya Saat Main di Sungai Betung

Eko menyebut Dumai adalah satu wilayah yang berbatasan dengan Selat Malaka.

Kehadiran para taruna ikut memperlihatkan kekuatan armada laut di wilayah perbatasan.

Kedatangan mereka bersama dua KRI yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma dan KRI Teluk Banten. (*)