TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada lagi kasus penemuan mayat dengan kepala terbungkus plastik mirip jenazah Arya Daru.
Kali ini mayat seorang bocah SMP ditemukan di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Yang jadi misteri dan menggemparkan warga, rumah tempat ditemukannya mayat korban FS tersebut justru terkunci dari dalam.
Polsek Perdagangan Polres Simalungun mengungkapkan berdasarkan ciri-ciri, FS sudah meninggal sehari sebelum ditemukan.
Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, diketahui korban pada hari Senin masih bersekolah di Methodist Perdagangan.
"Korban berinisial FS masih duduk di kelas IX," kata AKP Verry Purba, Kamis (7/8/2025) siang.
Korban FS selama ini tinggal bersama Ibu, dan kakaknya. Artinya di rumah itu ada 3 orang. Namun sejak hari Senin (4/8/2025) diketahui, kakak dan ibunya pergi ke Berastagi, Tanah Karo, menemui keluarga besar ibunya.
"Ibu dan ayahnya sudah berpisah. Korban ditinggal dalam keadaan sehat dan tidak ada yang mencurigakan," katanya.
Berdasarkan penuturan keluarga, korban dititipkan kepada Pamannya yang tidak jauh dari rumah mereka. Namun pada hari Selasa (5/8/2025), korban tidak bisa dihubungi, sama oleh ibunya, sehingga sang ibu meminta tolong sama pamannya untuk melihat keberadaan korban.
Saat dilakukan pengecekan, karena korban tidak menjawab, maka pamannya itu memanggil kepala lingkungan setempat, bersama personel Polsek Perdagangan dilakukan pembongkaran pintu depan.
"Baru diketahui korban sudah meninggal. Pada saat olah TKP, korban di dalam kamar yang terkunci dari dalam, dengan situasi korban sudah meninggal," kata Verry.
Verry menyebut bahwa kondisi korban diikat itu tidak benar. Namun wajah ditutup plastik. Secara keseluruhan, Tim Inafis Polres Simalungun tak melihat ada unsur tindak pidana.
"Namun indikasi dibunuh belum ditemukan, karena situasi rumah semua tertutup rapat dari dalam. Untuk penyebab kematian pasti Polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar," katanya.
Untuk semua keluarga dan saksi saksi masih dilakukan pemeriksaan, termasuk teman korban dan peralatan elektronik korban, handphonep dan Laptop. Polisi juga melihat dugaan bahwa korban hendak bunuh diri, namun masih didalami motif yang bersangkutan.
Kasus Arya Daru