TRIBUNPEKANBARU.COM - Pada Senin (28/1/2019), sekitar pukul 15.00 WIB, di Jalan Gusti Asmaun R Dusun Pinang Desa Malikian Kecamatan Mempawah Hilir, Kalimantan Barat, seorang pengusaha keripik pisang bernama Haryanto ditemukan telah menjadi jasad.
Dikutip TribunWow.com dari TribunPontianak, Haryanto yang merupakan warga Jl Harapan Setia, Kelurahan Sui Asam Kecamatan Sui Raya, Kabupaten Kubu Raya, ditemukan dengan tubuh bersimbah darah.
Tak hanya itu, keadaan jasad Haryanto ditemukan dengan bagian tengkorak yang hancur.
Pada Selasa (29/01/2019) dini hari WIB, Personel Jatanras Polda Kalimantan Barat berhasil menangkap pelaku.
Baca: VIDEO: Live Score Hasil Girona Vs Real Madrid Copa Del Rey Babak Perempat Final Jam 03.30 WIB
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta dari kronologi hingga pernyataan keluarga korban:
1. Kronologi
Pelaku yang telah ditangkap Personel Jatanras Polda Kalbar, bernama AP (17) yang dikenal Haryanto melalui Facebook.
Diungkapkan Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad, kepada polisi, pelaku mengaku awalnya diminta tolong korban untuk membantu membuat keripik pisang.
Korban mengaku saat itu pesanan banyak karena menjelang perayaan Imlek.
Kepada pelaku, korban menjanjikan upah Rp 15 ribu per kilo.
"Mereka kenal memang sudah sejak lama, lalu beberapa hari ini tersangka ditawari korban via Facebook untuk membantu membuat kripik, karena pesanan menjelang Imlek cukup banyak."
"Tersangka sempat bekerja empat hari di sana, dengan upah Rp 15 ribu per kilo," kata Alik.
Baca: Video: Live RCTI dan beIN Sports, Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris Pekan 25, Man City vs Arsenal
2. Ada Ajakan Seks Menyimpang
AP mengaku pada Minggu (27/1/2019) malam, ada ajakan dari korban untuk melakukan hubungan seks menyimpang.
AP menuturkan ia diimingi uang sebesar Rp 500 ribu.
AP pun menyanggupi dan menerima ajakan korban.
Setelah melampiaskan hasratnya, korban langsung tidur dan tidak memberikan uang yang dijanjikan kepada pelaku.
"Selesai korban langsung mandi dan tidur, padahal, tersangka besoknya mau pulang ke Pontianak. Malam itu kata dia, ditunggunyalah si korban, mau bangunkan takut. Mau ditinggalkan, duitnya belum dikasih," kata Alik.
Baca: VIDEO: Link Live Streaming Inter Milan vs Lazio, Live Score Coppa Italia Pukul 03.00 WIB
3. Pelaku Emosi dan Ambil Cangkul
Pelaku yang bingung lantaran ditinggal tidur oleh korban merasa bimbang.
AP mengakui sekitar 1 jam sempat memiliki niatan menghabisi nyawa korban.
Namun karena masih bimbang, ia sempat wara-wiri berkali-kali keluar masuk rumah.
"Sekitar jam 1 itu muncullah niatan menghabisi korban. Tapi tersangka saat itu juga bimbang, dia berkali-kali keluar-masuk rumah, jadi bimbang dia," ulas AP kepada Alik.
Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB pagi lebih, ia nekat menghabisi nyawa korban.
"Dan sekitar pukul 1 lewat itu dia nekat menghabisi korban," kata Alik.
AP mengambil cangkul yang kebetulan berada di lokasi.
Baca: VIDEO: Live Streaming Girona vs Real Madrid Copa Del Rey Pukul 03.30 WIB, Menuju Semifinal!
Kemudian ia masuk kamar korban dan menghantamkan bagian bonggol (bagian belakang mata cangkul, red) cangkul ke bagian wajah korban hingga korban meninggal dunia, dikutip dari TribunTimur.com.
Kasubdit 3 Ditreskrimum AKBP Fauzan Sukmawansah mengatakan berdasarkan pengakuan tersangka, korban dihantam dengan menggunakan cangkul sebanyak 5 kali di bagian wajah.
Sehingga mengakibatkan dahi/tempurung korban retak dan meninggal dunia.
"Korban dihabisi ketika tidur, dengan menggunakan cangkul, bongkolnya 'bagian pangkal cangkul' sampai 5 kali,"ungkapnya.
Dinding kamar korban bahkan bersimbah darah.
Setelah menghabisi korban itu, tersangka pun lantas mengambil sejumlah barang milik korban dan kabur diri ke Pontianak.
Barang yang diambil pelaku yakni motor, handphone, dan sejumlah uang tunai.
4. Jasad Korban Ditemukan Karyawannya
Haryanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh karyawannya Misda (35).
Dimana saat itu Misda yang biasa bekerja sebagai pengupas pisang, ingin melaksanakan aktivitas seperti biasanya.
Saat itu melihat korban sudah tak bernyawa di dalam kamar korban dan langsung keluar memanggil warga yang lewat.
"Saya mau bekerja seperti biasa, lihat bapak (korban-red) di dalam kamar sudah berdarah. Lalu saya keluar dan panggil orang," terang Misda.
Saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, Sudarso mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris.
"Pertama kali karyawan korban, Misda yang menemukan, di mana Misda mau bekerja. Dan masuk melalui pintu garasi yang sudah terbuka, pada saat dilihat kamar korban juga sudah terbuka, dan didapati korban sudah bersimbah darah, lalu dia keluar dan berteriak histeris," jelas Sudarso.
Baca: Persib Bandung vs Persiwa: Pulih Dari Cidera, Dedi Kusnandar Siap Pertajam Lini Depan Persib Bandung
Sudarso mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu memang waktu untuk karyawan bekerja.
"Jumlah karyawannya sih ada 6 orang, tapi tergantung pesanan yang ada. Kalau banyak bisa lebih dari itu karyawan yang bekerja, kalau sepi biasa 2 atau tiga orang jak," ujarnya.
Sehari sebelum kejadian, Sudarso menuturkan dirinya masih sempat berbincang dengan korban.
"Semalam habis isya masih sempat ngobrol, karyawan pun masih ada yang bekerja. Karena pekerja memang beraktivitas di depan rumah, pegawai bekerja memang dari 14.30 sampai malam biasanya," terangnya.
5. Pelaku Ditangkap
Kasubdit 3 Ditreskrimum AKBP Fauzan Sukmawansah yang di temui awak media di ruangannya mengungkapkan bahwa pelaku di tangkap di jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya.
Hal itu dilakukan setelah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi.
Pelaku pembunuhan berhasil di kenali, karena tetangga sekitar melihat pelaku dalam beberapa hari terakhir sudah berada di rumah korban.
Fauzan juga menuturkan pelaku identitasnya diketahui dari adanya barang bukti.
"Kita temukan sepeda motor yang sudah di lepas plat nomornya, lalu kunci yang masih ada bercak darah, handphone masih ada bekas darah," ungkap AKBP Fauzan Sukmawansah.
Komisioner KPPAD Kalbar, Alik R Rosyad yang turut mendampingi tersangka, mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendampingan perkara ini hingga tuntas.
Baca: Bayi 11 Bulan Dibakar Hidup-hidup, Pelaku Kakek Neneknya Sendiri, Sang Ibu Tulis Pesan Mengharukan
6. Keluarga Bantah Korban Miliki Penyimpangan Seks
Adik ipar korban Muslimin menuturkan keberatannya atas pengakuan pelaku kepada polisi.
Muslimin membantah dengan tegas bahwa korban memiliki penyimpangan seksual adalah hal bohong.
“Pengakuan dan pernyataan AP tentang penyimpangan seksual kepada korban merupakan kebohongan besar. Korban bukanlah homo seksual,” ujar Muslimin, adik ipar korban kepada awak media di sela-sela acara tahlilan di kediamannya, Rabu (30/1/2019) malam.
Muslimin menuturkan, penyimpangan seksual yang dituduhkan AP kepada korban terbantahkan dengan fakta bahwa korban pernah berumah tangga dengan seorang perempuan dan telah memiliki anak.
“Bahkan, dalam waktu dekat rencananya akan menikah dengan wanita idamannya yang juga warga Desa Malikian,” ungkap Muslimin.
Muslimin pun mengaku sangat mengenal korban dan mengenalnya sebagai sosok yang ramah di mata masyarakat.
“Beliau tidak pernah memilih-milih teman dan sangat bergaul dengan masyarakat. Karenanya, tidak mungkin korban melakukan perbuatan tidak senonoh itu kepada pelaku,” tegasnya.
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Kota Pekanbaru dan Sekitarnya, Jumat, 1 Februari 2019
7. Pelaku Dikenal Anak yang Arogan
Muslimin juga menuturkan pelaku yang masih di bawah umur tersebut dikenal oleh masyarakat sebagai sosok yang arogan.
“AP ini memang dikenal sebagai anak yang berkelakuan buruk. Para tetangga dan masyarakat di lingkungannya faham betul dengan kelakuan AP yang arogan,” tuturnya.
Muslimin menduga pembunuhan yang dilakukan AP sudah direncanakan.
Hal ini karena AP menginap dirumah korban sejak beberapa hari terakhir sebelum pembunuhan itu dilakukannya.
Pihak keluarga pun mendapatkan bukti-bukti percakapan korban dengan rekannya yang membahas tentang kelakuan buruk AP.
Muslimin juga menduga AP menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati tidak mendapatkan uang yang akan dipergunakan untuk membeli narkotika.
Sebab, Muslimin mengetahui jika AP kerap mengkonsumsi barang haram itu.
“Mungkin pada saat itu AP mendesak agar korban memberikan uang untuk membeli narkoba. Lantaran korban menolak, maka AP naik pitam dan membunuh korban pada saat tertidur di dalam kamarnya. Jadi tak masuk akal jika kejadian ini bermuara dari hubungan sesama jenis,” pungkas Muslimin.
(TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul 7 Fakta Pengusaha Keripik Dibunuh Menggunakan Cangkul, dari Seks Menyimpang hingga Bantahan Keluarga, http://wow.tribunnews.com/2019/01/31/7-fakta-pengusaha-keripik-dibunuh-menggunakan-cangkul-dari-seks-menyimpang-hingga-bantahan-keluarga?page=all.