Sebelumnya dari satu hektar sawah yang dia kelola, Supriyadi bisa mendapatkan 8 ton padi, kini hanya 7,5 ton.
"Saya mengalami kerugian sekitar 500 kg padi," terangnya.
Hal senada dikatakan petani lain bernama Munaroh (50).
Akibat serangan burung pipit jumpah panen padi menurun.
Selain itu, pengeluaran Munaroh juga membengkak.
"Saya harus membeli jaring-jaring perangkap burung pipit. Selain itu, juga harus membayar tukang yang memasang jaring. Pengeluarannya sekitat Rp 2.000.000," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Serangan Burung Pipit Bikin Petani Mojokerto Menderita, Panen Padi Turun Ratusan Kilogram