Berita Riau

Lagi, Jumlah Warga yang Meninggal karena DBD Bertambah Jadi 4 Orang

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: Hendra Efivanias
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumlah korban jiwa akibat demam berdarah dengue (DBD) hingga Februari 2019 sudah 4 orang.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, korban meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi Riau bertambah.

Di bulan Februari ini, korban meninggal dunia bertambah dua orang.

Artinya sejak Januari, sudah empat warga Riau meninggal dunia akibat DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yulianti Nazir, Kamis (28/2/2019) mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 2018, angka kasus DBD pada bulan Januari dan Februari mengalami peningkatan.

Jika pada 2018 di bulan Januari dan Februari terjadi 159 kasus, pada tahun ini di periode yang sama sudah terjadi 408 kasus.

"Memang terjadi kenaikan jumlah kasus yang cukup signifikan dibandingkan tahun kalau di bulan yang sama. Dari total kasus DBD tersebut, empat korban di antaranya meninggal dunia," katanya.

Mimi merincikan, empat korban yang meninggal dunia tersebut dari Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan kota Dumai.

Dari 12 kabupaten/kota di Riau, 10 daerah di antaranya mengalami kenaikan kasus DBD atau hanya dua daerah saja yang mengalami penurunan kasus dalam periode yang sama.

Baca: Diajak Istri, Residivis Ini Nekat Jual Ganja Asal Aceh

Baca: Sekda Riau Bakal Keluarkan Edaran Agar Pejabat Segera Isi LHKPN

Selain itu, pihaknya juga mencatat ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan kasus DBD.

Di antaranya kota Pekanbaru yang sebelumnya 42 menjadi 62 kasus.

Kabupaten Kampar 16 kasus menjadi 17 kasus. Rokan Hulu sebelumnya 13 menjadi 17 kasus.

Pelalawan sebelumnya 7 menjadi 13 kasus. Indragiri Hulu sebelumnya tidak ada menjadi 75 kasus.

"Kabupaten Indragiri Hilir sebelumnya sebelumnya 9 menjadi 13 kasus. Bengkalis sebelumnya 3 menjadi 69 kasus. Kota Dumai sebelumnya 22 menjadi 41 kasus. Kabupaten Siak sebelumnya 12 menjadi 44. Rokan Hilir sebelumnya 3 menjadi 10 kasus," ujarnya.

Untuk dua kabupaten yang mengalami penurunan kasus yakni Kuantan Singingi yang sebelumnya 25 menjadi 18 kasus.

Kemudian Kepulauan Meranti yang sebelumnya 7 turun menjadi 5 kasus.

Baca: Sejumlah Orang di Inhu Jadi Korban Penipuan Investasi di Proyek Tol Pekanbaru-Dumai

Baca: BREAKING NEWS: Gempa 5,1 SR di Tuapejat Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Terkait meningkatnya jumlah penderita DBD tersebut, Dinas Kesehatan Riau mengaku sudah sudah turun ke lapangan dan mengajak masyarakat untuk membiasakan hidup bersih dan sehat.

"Kalau ada kasus DBD disuatu wilayah baru dilakukan fogging, namun jika belum ada kasus tidak efektif. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," pungkasnya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Berita Terkini