TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejak mencekiknya harga tiket pesawat, berdampak terhadap peralihan penumpang ke jalur darat. Untuk menuju dan keluar kota Pekanbaru, kini banyak masyarakat yang lebih memilih menumpangi PO Bus.
Berdasarkan data keberangkatan dari Pekanbaru yang terdapat di Terminal Bandaraya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru, lonjakan penumpang yang memilih jalur darat mencapai sekitar 181 persen perbulan
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A BRPS Pekanbaru, Henry Tambunan, langsung memperlihatkan data jumlah penumpang dari dan tiba di Pekanbaru selama tiga bulan terakhir.
Terhitung sejak Januari sampai dengan Maret 2019, jumlah penumpang yang berangkat dari Pekanbaru menuju luar Pekanbaru baik itu menggunakan PO Bus AKAP Reguler, AKDP, ataupun AKAP Lintas, total sebanyak 60.355 penumpang dengan jumlah bus sebanyak 9.076 unit.
Sementara untuk penumpang yang datang dari luar ke Pekanbaru, dari Januari sampai Maret 2019 sebanyak 13.681 penumpang, menggunakan 1.923 unit bus.
Melihat lonjakan dari bulan ke bulan, data dari pihak pelayanan terminal itu menunjukkan angka peningkatan yang sangat tajam.
Data kedatangan Januari sebanyak 9.042 penumpang menggunakan 1.267 bus, Februari 13.453 penumpang dengan 2.032 bus, dan Maret 2019 sebanyak 37.860 penumpang menggunakan 5.768 bus.
"Maret paling meningkat tajam jika kita lihat dengan keberangkatan dari Pekanbaru bulan Februari mencapai 181 persen naiknya di bulan Maret 2019," beber Henry, Kamis (28/3/2019).
Sementara untuk data kedatangan dari luar Pekanbaru, bulan Januari jumlah penumpang yang turun di terminal BRPS tercatat sebanyak 1.211 penumpang menggunakan 220 bus, Ferbuari 2.327 penumpang dengan 435 bus, dan Maret 10.143 penumpang menggunakan 1.268 bus.
Disinggung terkait lonjakan yang terjadi itu, Henry mengakui ini salah satunya dampak dari peralihan masyarakat dari penumpang pesawat terbang ke penumpang angkutan darat.
"Salah satu faktornya itu, tiket pesawat mahal penumpang jadi sulit untuk membeli tiket. Makanya mereka beralih ke transportasi darat. Lonjakan itu dimulai sejak Januari, sejak hebohnya tiket pesawat mahal,” bebernya. (dri)