Kebahagiaan terpancar dari wajah pasangan Hari Susanto dan Fira Septianti. Baru saja mereka menyambut kehadiran anak keduanya, yang sebelumnya melalui proses program bayi tabung, di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Centre (PMC).
Keduanya sangat bersukur.
Baca: WOW, Mahasiswa di Pekanbaru SIMPAN Pil Ekstasi 8.617 Butir, Polisi Pura-pura Jadi Pemesan
Baca: IBU Ini Saksikan Sidang Vonis Hukuman Mati Anaknya di PN Bengkalis, Tanpa Meneteskan Air Mata
Baca: KISAH Dua Cewek Cantik Pemain Perkusi Asal Pekanbaru, Ini Foto-foto Cantik Mereka
Walau divonis tidak bisa hamil secara normal, namun Fira masih berkesempatan untuk berusaha dengan cara lain, yakni bayi tabung.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali pastinya. Karena kembali mendapatkan buah hati yang kedua, walau sebelumnya sempat dinyatakan tidak bisa hamil secara normal," kata Fira kepada Tribun, Rabu (16/1).
Diceritakan Fira, selama sembilan tahun lamanya, mereka menunggu buah hati mereka.
Berbagai usaha dan uapaya telah dilakukan, namun tidak ada hasil apa-apa.
Pada tahun 2012 silam, mereka baru mengetahui kalau Fira ada kelainan organ, sehingga jalan satu-satunya adalah mencoba peruntungan dengan melakukan program bayi tabung.
Sempat mereka rencanakan akan melakukan program bayi tabung di Jakarta.
Namun dengan banyak pertimbangan, akhirnya niat tersebut belum direalisasikan.
"Kalau di Jakarta tentu kami harus bolak-balik. Sementara kita kerja. Selain itu, untuk program bayi tabung, konsultasinya kan tidak bisa dipastikan jadwalnya. Kadang di waktu tertentu bisa dadakan. Selain itu, untuk program bayi tabung, calon orangtua dianjurkan rileks, santai, tidak kelelahan, dan tidak ada beban," kata Hari.
Baca: JARINGAN Mahasiswa yang Simpan Pil Ekstasi 8.617 Butir sampai ke Luar Riau
Baca: Rumput Sintetis untuk di Dalam Rumah, Indah dan Nyaman untuk Keluarga
Baca: Dosen BERCADAR Asal Riau Temukan Obat Herbal untuk Penyakit HIV dan AIDS
Salah satu rumah sakit di Pekanbaru, PMC melaunching program bayi tabung pada tahun 2013, Hari mendapat kabar dari temannya tentang informasi tersebut.
Ia kemudian menelpon melalui call center, kemudian diarahkan ke Manager Operasional Klinik Bayi Tabung PMC, Abdul Khaer.
Dari Abdul Khaer, kemudian dipertemukanlah pasangan tersebut dengan dr Ihsan.
Dari situlah prosesnya dimulai oleh dr Ihsan, dan dibantu oleh Embriolog PMC, Ummu Habibah, mulai dari proses stimulasi, selanjutnya proses tindakan.
Setelah dinyatakan berhasil untuk tahapan tersebut, dan dinyatakan hamil, pasangan ini sangat bersukur, hingga setelah sembilan bulan kemudian lahirlah anak pertamanya, Abdul Rahman Alfatih pada 5 Juni 2015 lalu.