Ustadz Abdul Somad: Itu dimana-mana pak, Bapak bisa lihat rekamannya. ketika saya mengajak bersalawat, mari bersalawat, mereka acungkan dua jari lagi.
Prabowo: Rata-rata dimana-mana Ustadz?
Ustadz Abdul Somad: Rata-rata, mulai dari ujung Aceh, sampai pulau Madura sampai ke Sorong.
Jadi saya lihat ini umat sedang berharap besar kepada Bapak. Itu yang saya lihat.
Prabowo: (mengangguk-anggukkan kepala).
Ustadz Abdul Somad: Ini ada satu keranjang amanah Ijtima' ulama mengamanahkan ini.
Allah Taala melalui firasat ijtihat ulama dan umat juga, jadi ada dua dukungan, ulama dengan umat.
Dalam keranjang ini ada pisau, ada bunga, ada buah, ada pena.
Maka ada dua pesan Allah, pertama, Bapak letakkan amanah ini pada tempatnya, yang pisau Bapak berikan kepada anak muda karena mereka akan pergi ke hutan berburu, buah Bapak berikan kepada anak-anak supaya mereka makan buah agar fresh, yang bunga Bapak berikan kepada anak gadis supaya mereka beri kepada suaminya, sedangkan pena Bapak berikan kepada ulama agar mereka menulis.
Jangan Bapak berikan pisau kepada anak kecil, dia akan melukai. Kedua, amanah ini sedang dipundak Bapak, Adil. Jangan Bapak beri terlalu besar, Bapak lihatlah dengan keadilan.
Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah nanti, hari itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah, hancur dunia ini.
Yang pertama mendapatkan naungan itu adalah pemimpin yang adil. Mudah-mudahan Bapak termasuk pemimpin yang adil.
Prabowo: Aamiiin... (sambil menengadahkan tangan). Jadi, Saran Ustadz, apa yang harus saya lakukan?
Ustadz Abdul Somad: Buah durian kalau hanya sekedar berputik, orang cuek Pak.
Tetapi ketika sudah harum dan ranum, ada orang akan melempar, monyet akan naik, sekarang buahnya sedang harum, maka Bapak tabah, kuat, serahkan kepada Allah.