TRIBUNPEKANBARU.COM- Hitung cepat (Quick Count) Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mulai bermunculan.
Hasil Quick count sendiri diperoleh dengan menghitung hasil penghitungan suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara alias TPS.
Sample dari Quick Count merupakan jumlah suara faktual saat itu juga di TPS.
Maka terkadang hasil Quick Count tak akan jauh meleset dengan penghitungan KPU.
Tapi mungkin kita juga jadi penasaran nih, sebenarnya seperti apa sih sistem quick count itu?
Baca: SUARA 19 Provinsi Berhasil Dikuasai PRABOWO-SANDI, Hasil QUICK COUNT Pilpres 2019 Seluruh Indonesia
Baca: Hasil Quick Count Pilpres 2019 di Sumatera Barat versi Indobarometer, Prabowo Sapu Ranah Minang
Dilansir dari laman hai.grid.id, anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia, Hamdi Muluk, menjelaskan kalau quick count atau Parallel Vote Tabulation (PVTs) merupakan alat yang diadopsi dari The National Democratic Institute (NDI).
Di mana alat ini digunakan buat mengetahui hasil pemilu secara cepat dengan mengambil sampel di tempat pemungutan suara (TPS).
Dilansir dari laman kompas.com, ada beberapa tahapan nih yang dilakukan lembaga survei buat melakukan quick count.
Jadi pertama tentukan dulu sampel TPS nya. Sampel ini harus diambil secara acak dan representatif dengan mewakili karakteristik populasi di Indonesia.
Semakin besar sampel yang diambil, semakin kecil kesalahannya.
Dan satu hal yang harus kita ketahui adalah penentuan sampel harus dilakukan mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan juga TPS.
Baca: Prabowo-Sandi Menang Telak di TPS Bupati Kuansing Riau dan di TPS 4 Siak, Ada Rumah Warga Terbakar
Baca: Prabowo-Sandiaga Uno Unggul di TPS Tempat Sekda Bengkalis Riau Mencoblos
Kedua, lembaga survei juga mulai merekrut relawan yang tugasnya memantau TPS hingga rekapitulasi suara dan selanjutnya akan dikirimkan ke pusat data.
Relawan tentunya sebelumnya diberikan bekal pengetahuan soal quick count dan biasanya mereka yang dipilih adalah orang-orang yang berasal dari kelurahan terkait sehingga dia bisa lebih paham akan tantangan geografis dan sosial di wilayah TPS tersebut.
Tahapan ketiga adalah melakukan simulasi. Jadi Poltracking akan melakukan simulasi quick count selama satu minggu sebelum pemilu berlangsung.
Nah simulasi ini sebagai cara untuk memastikan kalau alat bekerja dengan baik.