Dari rumah duka, Sripo mengunjung rumah orangtua DP yang terletak tak jauh lorong Vera, di Lorong Taman Bacaan Tanggatakat.
Namun tidak menemukan orangtua DP dan hanya bertemu dengan ketua RT 6 RW 03, Nur Azizah.
Ibu Ketua RT terkejut dan tidak menyangka kalo itu bener. "Semoga bukan ya...sebab orangnya baik, sopan sama orangtua.
Ketika diceritakan ibu RT ini pun menjelaskan setelah peristiwa ini terjadi, orangtua DP nelepon tapi dak pernah diangkat-angkatnya.
"Ibunya terkejut dan syok, berharap itu bukan perbuatan DP," jelas Nur Azizah yang didampingi suaminya saat menerima wartawan.
Vera Oktaria yang merupakan korban pembunuhan mutilasi di Sungai lilin dimakamkan di TPU Telaga Swidak, Palembang.
Hadir kerabat korban dan juga teman korban bernama Arina yang sesama kerja di Indomaret.
Arina yang merupakan kepala toko Indomaret menceritakan Vera Oktaria baru satu minggu bekerja di Indomaret dan terakhir ketemu dia cuma bilang, 'pulang bu'.
"Kebetulan saat terakhir ketemu saya shift sore sedangkan Vera shift pagi jadi kami sempat ketemu, dia juga biasanya kalo pulang kerja naik motor sendiri," ujar Arina
Arina juga menjelaskan bahwa ibu korban juga sempat datang malam hari menanyakan keberadaan Vera, sampai esok harinya pun ia tidak masuk lagi.
"Kami tidak menyangka bahwa korban mutilasi itu Vera, kami sendiri dapat info dari media sosial dan pesan whatsApp berantai," ujar Arina.
Pantauan tribun-medan.com, akun facebook Deri Pratama dipenuhi sumpah serapah netizen.
Unggahan terakhir Deri Pramana adalah 1 Mei 2019.
Sedangkan unggahan pertamanya adalah, 11 Agustus.
Secara umum unggahan Deri berupa aktivitasnya selama pengikuti pelatihan di TNI AD.