TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Ratusan warga Kota Pekanbaru menjadi korban penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang enam bulan pertama tahun ini.
Jumlah kasus DBD hingga kini tercatat mencapai 239 kasus.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, ada penambahan sepuluh kasus DBD pada pekan ke-34 tahun 2019.
Ada penambahan kasus DBD setiap pekannya.
Kasus terbanyak terjadi pada pekan ke-5 tahun 2019 silam. Saat itu jumlah kasus mencapai 22 kasus dalam satu pekan.
Sedangkan pada pekan ke-15, jumlah kasus DBD mencapai 14 kasus.
Mirisnya ada satu pasien DBD meninggal dunia saat itu.
Pasien ini merupakan warga Kecamatan Sukajadi.
"Ada satu pasien meninggal. Kita berharap hal ini tidak terjadi lagi," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution kepada Tribun, Kamis (20/6/2019).
Banyak pasien DBD yang harus jalani perawatan ternyata masih anak-anak.
Jumlah pasien anak-anak yang menderita DBD mencapai 77 orang. Jumlah ini mendominasi bila dibanding rentang usia pasien lainnya.
Pasien terbanyak kedua adalah remaja sebanyak 46 orang. Ada juga pasien DBD yang sudah paruh baya sebanyak 12 orang.
"Kebanyakan kasus DBD saat ini menyerang anak-anak. Jumlahnya capai puluhan kasus," ulas Indra.
Lebin lanjut ia meminta para orangtua mesti ambil tindakan cepat saat mendapati anak-anaknya menderita DBD.
Mereka mesti cepat memeroleh pelayanan medis jika sudah diketahui indikasi menderita DBD.
"Jangan sampai terlambat mengakses layanan kesehatan," terangnya.
Kasus DBD terbanyak berada di Kecamatan Payung Sekaki.
Jumlah kasus DBD di kecamatan itu mencapai 41 kasus. Sementara, kasus DBD paling sedikit berada di Kecamatan Pekanbaru Kota sebanyak lima kasus.
Indra mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penyebaran DBD.
Ia menyebut bahwa dinas terus melakukan fogging untuk daerah yang sudah ada kasus berdasarkan data pihak puskesmas.
"Kami juga melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan," paparnya.
Ia mengajak agar masyarakat mencegah penyakit DBD dengan 3 M, yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.
Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.
Mereka juga harus memastikan tidak ada jentik nyamuk di rumah dan sekitarnya. Sebab adanya jentik nyamuk berpotensi berkembang jadi nyamuk Aedes Aegypti yang jadi penyebab DBD.(*)