Emen, Pemuda Jangkung di Riau Mulai Dilirik untuk Dipersiapkan Menjadi Atlet
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Keberadaan Armenda Jamil alias Emen manusia tertinggi di Indonesia 2,06 meter, ternyata tidak menjadi sorotan publik saja.
Jajaran pelatih beberapa cabang olahraga di Riau, juga melirik pria yang kini baru berusia 15 tahun tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh Pelatih Atletik Riau, Hasnor NS. Pelatih senior yang sudah mengantongi sertifikasi Jerman ini, ditemani atletnya Aldian Trijatmiko langsung bertandang ke rumah orangtuanya Emen, di Desa Banjar 12 Desa Sedinginan, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (24/8/2019) kemarin.
Kedatangan Hasnor langsung disambut keluarga besar Emen, yakni Ayahnya Joko Kuswoyo (43) dan Ibunya Miharni (43), serta dua adiknya.
Apa sebenarnya yang membuat Hasnor harus bersusah payah ke Desa Sedinginan, bertemu Emen?
"Sebenarnya, begini lah kami mencari bibit-bibit atlet, untuk kami latih jadi atlet handal. Masuk keluar kampung di Riau. Bukan sekali ini saja, tapi sudah berulang kali," kata Hasnor saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com, Minggu (25/8/2019).
Di mata Hasnor yang juga Pelatih PPLP Dispora Riau ini, postur Emen memang langka.
Tak hanya tinggi 2,06 meter, dia juga punya tungkai kaki panjang 1,16 meter, panjang rentang tangan 2,12, serta berat 125 Kg.
"Posturnya memang langka. Panjang tapak kaki saja 36 cm. Panjang lengan 85 cm, belum lagi lebar bahunya 50 cm. Makanya, bisa kita siapkan dia ini sebagai seorang atlet. Tapi harus kerja berat," aku Hasnor.
Diakuinya, melihat postur Emen secara utuh, dia bisa disiapkan sebagai atlet tolak peluru.
Tapi Hasnor mengaku tidak bisa bekerja sendiri. Harus dibantu dengan pihak terkait.
Seperti halnya tim medis, pihak pemerintah (Disdik/Dispora) untuk sekolahnya, serta pihak lainnya untuk pakaiannya sehari-hari.
Baca: Arilangga Yakin Terpilih Kembali, Yorrys Raweyai Tantang Segera Gelar Munas
Baca: Tajir Melintir, Pengacara Hotman Paris Bisnis Property, Sempat Berdebat dengan Greenpeace
"Pakaiannya harus ditempah (jahit sendiri), begitu juga sandal atau sepatunya. Tak ada size-nya. Makanya saya pribadi berharap ada kalangan dermawan yang mau membiayainya. Karena, kalau diharapkan orangtuanya, keluarganya tak mampu," paparnya.
Lebih dari itu, Hasnor juga berharap, agar Emen bisa direkrut masuk PPLP Dispora Riau, atau binaan KONI Riau.