Menurut Candra, Egianus yang selama ini berada di Kabupaten Nduga tengah merencanakan sebuah aksi di Wamena.
Hanya hal tersebut sudah terdeteksi oleh aparat keamanan.
TNI-Polri menduga, Egianus ingin memanfaatkan momen banyaknya aksi protes terhadap tindakan rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Dia (Egianus) berharap ada aksi pengumpulan dan pengerahan massa sehingga dia bisa nyusup di situ, itu rencananya mereka," ucap Candra.
"Egianus turun, kemarin Egianus dengan kelompoknya ada di Wamena, cuma dia tidak di kota, dia ada di pinggiran kampung, dia masih mengintip-intip di mana mau membuat aksi," sambungnya.
Pasca baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan anggota TNI-Polri di Wamena, Jayawijaya, Papua, kini aparat keamanan mewaspadai jalur ke Danau Habema.
Jalan ke Danau Habema adalah jalur penghubung dari Kabupaten Jayawijaya ke Nduga, dimana pada 16 Agustus 2019 sempat menjadi lokasi pencegatan pasukan TNI oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang akhirnya menewaskan Pratu Sirwandi.
"Jalur ke Habema tetap dibuka, tapi kita batasi, kita ada pos di sana," ujar Letkol Inf. Candra Diyanto.
Beredar Video Detik-detik Penembakan
Video detik-detik kontak senjata antara KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya dan TNI beredar di media sosial. Akun Facebook Rumah Pribumi Dae IN yang menggungahnya.
Dalam video terdengar teriakan warga yang merekam peristiwa saat terjadi kontak senjata. Ada yang menyebut nama Allah dan ada yang menangis.
Dalam video juga tampak asap sisa-sisa pertempuran antara KKB dan TNI.
"Kontak Tembak Aparat Keamanan Gabungan TNI/Polri dengan Anggota KKSB di Kompleks Pasar Baru Jibama, Distrik Hubikosi, Kab. Jayawijaya, Provinsi Papua yang Mengakibatkan 1 Anggota KKSB Meninggal Dunia dan Didapatkan 1 Pistol Jenis Revolver Pada 23 Agustus 2019, pkl 11.00 WIT," tulis akun Rumah Pribumi Dae IN.
Kerusahan Wamena Papua Isu Rasisme Guru, Kapolri Tito Karnavian: 'Keras' Jadi 'Kera'as