Dumai

Waspada Demam Berdarah di Dumai, Sudah Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD Hingga November 2019

Penulis: Donny Kusuma Putra
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

nyamuk dbd

Waspada Demam Berdarah di Dumai, Sudah Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD Hingga November 2019.

TRIBUNDUMAI.COM, DUMAI - Memasuki Musim penghujan, Deman Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian khususnya bagi masyarakat, dan Dinas Kesehatan Dumai, termasuk pihak RSUD.

Kepala Seksi Pelayana Medis RSUD Kota Dumai, dr Bakrie‎ mengungkapkan, terhitung sejak Januari hingga November 2019, tercatat sebanyak 575 pasien terserang penyakit DBD yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.

Dijelaskannya, dari 575 pasien yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, tercatat dua anak di Kota Dumai meninggal dunia akibat DBD.

Diakuinya, dua anak tersebut dilarikan ke RSUD Dumai, ketika masuk ke tingkat paling membahayakan yakni DSS (Dengue Shock Syndrom).

"Hingga November 2019, ada 575 pasien DBD yang kita tangani, dimana 2 anak meninggal dunia. Satu warga Kelurahan Bagan Besar meninggal dunia Januari lalu dan seorang lagi warga Kelurahan Teluk Binjai meninggal dunia pada 4 Oktober 2019," katanya, Selasa (12/11/2019).

Dijelaskannya, untuk jumlah pasien DBD yang ditangani setiap bulannya, berkisar pada angka 20 hingga 60 pasien. Dimana, jumlah penderita DBD meningkat signifikan terjadi pada Oktober dengan jumlah 146 pasien.

"Secara keseluruhan, pasien yang terserang DBD diusia 5-15 tahun. Sesuai data pasien DBD yang kita tangani di bulan Oktober mencapai 146 orang. Artinya, jika dibandingkan pada bulan lainnya, jumlah itu meningkat cukup signifikan," ungkapnya.

Lebihlanjutditerangkanya, adapun wilayah yang rentan terserang DBD terdapat ditiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Sungai Sembilan ada ditiga Kelurahan, Tanjung Penyebal dan Basilam Baru.

Kemudian, tambahnya, untuk Kecamatan Dumai Timur, ada dua Kelurahan, Jaya Mukti dan Bukit Batrem. Terakhir, di Kecamatan Bukit Kapur ada di Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kapur.

Diterangkanya, belajar dari pengalam dua pasien meninggal dunia yang pihaknya tangani, karena adanya keterlambatan penangan terhadap pasien, dimana mereka tiba di RSUD dengan kondisi pasien sudah masuk ke tingkat paling membahayakan.

"Untuk itu Kita himbau masyarakat jika anaknya terserang gejala penyakit DBD agar segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, sebelum terlambat," pungkasnya. (tribundumai.com/donny kusuma putra)

Berita Terkini