Pasien Positif Corona di Riau

1 Warga Positif Corona di Riau, Pemko Akan Tunda Sejumlah Agenda, Ada Video Call di Rutan dan Lapas

Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

1 Warga Positif Corona di Riau, Pemko Akan Tunda Sejumlah Agenda, Ada Video Call di Rutan dan Lapas. KADISKES RIAU : BENAR Satu Warga Positif Corona di Riau, Dirawat di RSUD Arifin Achmad

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kadiskes benarkan 1 warga Riau positif corona, Pemko Pekanbaru akan tunda sejumlah agenda, Rutan dan Lapas sediakan fasilitas video call pengganti kunjungan.

Sejumlah agenda Pemerintah Kota Pekanbaru bakal ditunda pelaksanaannya.

Penundaan ini sebagai upaya antisipasi penyebaran covid-19 atau virus corona di Kota Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru juga sudah memberi instruksi agar tidak menggelar kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.

Agenda yang ditunda dalam waktu dekat yakni Peringatan Isra Miraj.

Kegiatan ini seharusnya digelar pada pekan depan.

Rencananya berlangsung di Masjid Paripurna Ar Rahman.

MTQ Kota Pekanbaru dalam april rencana dijadwalkan.

Ia menyebut sudah ada arahan dari Walikota Pekanbaru terkait instruksi selama dua pekan ini.

"Namun sesuai instruksi pak wali, untuk sementara ditunda," terang Kabag Humas Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman kepada Tribun, Rabu (18/3/2020).

Agenda lain yang rencananya ditunda yakni ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kota Pekanbaru tahun 2020.

Seyogayanya ajang ini berlangsung di lapangan PCR Rumbai.

Rencananya ajang ini berlangsung pada 12 hingga 18 April 2020 mendatang.

Saat ini masih ada tujuh kecamatan yang belum melaksanakan MTQ.

Gelaran MTQ ini juga menanti hasil MTQ di tingkat kecamatan.

Ada lima kecamatan yang sudah menuntaskan gelaran MTQ tingkat kecamatan.

Rutan dan Lapas di Riau Akan Sediakan Fasilitas Video Call

Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19, Rutan dan Lapas di Riau rencananya akan menyediakan fasilitas video call sebagai ganti kunjungan bezuk.

Langkah ini diambil Kanwil Kemenkumham Riau, sesuai arahan dari Menteri Kemenkumham RI, Plt Dirjen Pemasyarakatan, dan jajaran pimpinan tinggi di pusat dan wilayah Riau.

"Sesuai arahan Pak Kakanwil Kemenkumham Riau juga. Maka kita lakukan langkah pencegahan masuknya virus ke dalam Rutan dan Lapas," jelas Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Riau, Maulidi Hilal saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (18/3/2020).

Disebutkan Hilal, virus corona sangat mudah menular, terlebih melalui interaksi antar orang.

"Maka kita ambil langkah untuk sementara waktu, memperhatikan arahan Bapak Presiden juga, supaya tidak menular ke dalam (Rutan dan Lapas), maka untuk kunjungan keluarga ditiadakan mulai per hari ini," ungkapnya.

Menurut Hilal, hal ini menyusul kekhawatiran bahwa siapa yang terjangkit virus ini, tidak bisa diketahui begitu saja, sebelum melalui tahapan pemeriksaan dan pengecekan.

Apalagi gejalanya mirip dengan flu dan batuk biasa.

Maka sebagai alternatif pengganti kunjungan dibeberkan Hilal, pihaknya sedang menyusun skema kunjungan online, yakni dengan mekanisme video call.

"Kita akan menghubungi keluarga tahanan atau napi, atau mungkin pengacara, dan sebagainya. Bisa dengan video call, tapi kalau hanya perlu suara saja, ya sudah ada wartel khusus pemasyarakatan di dalam," tuturnya.

Hilal memaparkan, nantinya bagaimana pelaksanaannya, akan disesuaikan.

Tergantung juga dengan jumlah tahanan atau napi yang akan melakukan video call.

"Kalau banyak yang ngantri, tentu kita batasi (waktunya). Biar semua kebagian, begitu. Kita fleksibel, melihat situasi dan kondisi di lapangan," paparnya.

Selain itu diungkapkan Hilal, untuk langkah antisipasi lain, pihaknya juga menyediakan hand sanitizer bagi tamu dan petugas yang masuk.

"Tapi bilamana ada napi yang dikunjungi untuk alasan yang penting sekali, misalnya meninggal dunia, keluarga ada yang sakit, itu ada pengecualian," ucapnya.

"Kita berikan pemeriksaan gratis bagi pengunjung yang akan berkunjung dengan alasan tadi, pelayanan ekstra gratis tidak dipungut biaya," sambungnya.

Menurut Hilal, langkah pencegahan ini penting untuk dilakukan.

Apalagi di dalam Rutan dan Lapas, kondisinya sangat padat, bahkan terbilang over kapasitas.

"Di dalam Lapas rata-rata paling sedikit 20, 30 bahkan 50 satu kamar. Kalau satu orang kena, masa iya satu kamar diisolasi, kita tidak punya kamar isolasi sebanyak itu. Sedangkan mau dikeluarkan tidak bisa, mereka menjalani pidana," urainya.

Hilal pun mengimbau, agar para keluarga tahanan dan napi bisa memahami dan mengerti kondisi tersebut.

"Langkah ini, semata-mata untuk kesehatan dan perlindungan kita semua, karena yang harus diwaspadai itu memang orang dari luar mau berkunjung ke dalam," ungkapnya.

Hilal menuturkan, untuk pemenuhan hak para narapidana, seperti misalnya remisi, maka akan tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Sementara Hilal menambahkan, saat ini penghuni Rutan dan Lapas di seluruh Riau totalnya mencapai 12 ribu orang lebih.

Kepala Dinas Kesehahatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir yang memimpin langsung komperensi pers yang berlangsung di Kantor Dinas Kesehatan Riau, Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru.

"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut, bahwa benar di Riau ada satu orang yang positif corona virus.

Saat ini pasien dirawat di RSUD Arifin Ahmad," kata Mimi.

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona atau Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap perkembangan terbaru masyarakat yang terinfeksi virus corona di Indonesia.

Hingga Rabu (18/3/2020) tercatat ada 227 Orang positif ter-infeksi virus corona.

Dari jumlah tersebut dilaporkan ada 11 orang yang sembuh dan 19 orang meninggal dunia.

Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif.

Jubir Pemerintah: 1 Warga Riau Positif Virus Corona, Dirut RSUD Arifin Achmad : Saya Belum Tau Lagi (Tribun Pekanbaru/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Dari 55 kasus positif corona tersebut disebutkan diantaranya ada satu orang dari Riau.

Baru Pulang dari Malaysia
Juru bicara penanganan Virus Corona atau Covid-19 Provinsi Riau, Indra Yopi mengatakan, pasien positif corona di Riau memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia.  
Namun belum dipastikan apakah yang bersangkutan merupakan satu dari ribuan jamaah yang ikut dalam acara tabligh akbar di Masjid Sri Petaling Malaysia.
"Iya, pasien ini ada riwayat bepergian ke Malaysia sebelumnya, kurang lebih dua minggu yang lalu. Kemudian pasien ini mengeluh, dan tanggal 13 Maret pasien datang ke rumah sakit dan pasien itu dinyatakan pasien dalam pengawasan atau pasien yang dicurigai.  Ternyata kecurigaan kita itu betul, hasil pemeriksaan terhadap sampel pasien ini dinyatakan positif Covid-19," kata Indra memaparkan kronologi pasien positif Corona di Riau berikut riwayat perjalanannya sebelum dinyatakan positif covid-19. 
Saat ditanya apakah pasien yang positif corona di Riau peserta tabligh akbar di Malaysia? Indra Yopi masih ragu-ragu.
Namun pihaknya akan menelusuri kembali riwayat perjalanan pasien termasuk pasien ini sudah kontak dengan siapa saja. 
"Iya bisa jadi, ini yang sedang kita cari, apakah memang beliau salah satunya, kalau iya, tentu kita harus cari teman-temannya. Siapa pun yang berkontak dengan si tuan M kita akan lakukan pemeriksaan lanjutan," kata Indra.

Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang / Rizky Armanda.

Berita Terkini