Pasien Positif Corona di Riau

Diduga Tertular dari Istri, JG Pasien Positif Virus Corona di Pelalawan Tak Pernah ke Daerah Pandemi

Penulis: johanes
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asrik M.Kes bersama pejabat Diskes melakukan konperensi pers terkait penambahan warga Pangkalan Kerinci yang positif corona.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Pasien virus corona di Kabupaten Pelalawan Riau bertambah satu menjadi dua orang per Jumat (3/4/2020) ini berdasarkan data terbaru dari tim gugus tugas Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Pelalawan.

Pasien positif corona yang kedua di Pelalawan berinisial JG (58) yang merupakan suami dari pasien positif corona pertama yakni RBT (50).

Keduanya saat ini dirawat di RS Santa Maria Kota Pekanbaru.

Berdasarkan Penyelidikan Epidemologi (PE) tim gugus tugas Covid-19 Pelalawan di bidang kesehatan, riwayat JG tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus corona seperti Jakarta.

Namun istrinya, RBT yang merupakan pasien positif pertama yang memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.

Diduga sang suami terjangkit lantaran kontak dengan istrinya yang selama ini tinggal satu rumah.

RBT pulang dari Jakarta pada tanggal 13 Maret lalu ke Pangkalan Kerinci.

Kemudian mengalami sakit berupa gejala demam dan batuk.

Pada tanggal 22 Maret RBT menjalani perawatan hingga 25 Maret di RS Efarina Pangkalan Kerinci.

"Saat dirawat di Efarina hasil diagnosa dokter sementara pasien mengidap tipoid atau demam berdarah," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (3/4/2020).

Pada saat yang sama, JG mengalami gejala yang menyerupai istrinya dan melakukan pengobatan di RS Efarina.

Akhirnya pasangan suami istri ini pulang ke rumah atas permintaan sendiri.

Lantaran gejalanya semakin kelihatan alhasil keduanya dibawa ke RS Santa Maria Pekanbaru menggunakan mobil ambulance Public Safety Centre (PSC) milik Dinas Kesehatan.

Selanjutnya Pasutri itu dirawat sebagai Pasien Dibawah Pengawasan (PDP) dan sampel untuk pemeriksaan swap diambil untuk dikirim ke laboratorium Kemenkes.

Hingga akhirnya keduanya dinyatakan positif corona.

"Jika di provinsi disebutkan JG ada riwayat perjalanan ke Jakarta, sedangkan hasil penyelidikan kita tidak ada. Hanya istrinya yang dari Jakarta. Memang pasien ini dari awal sudah berbohong," tukasnya. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung).

Berita Terkini