Karhutla di Riau

Hujan Alam Ditambah OMC Hilangkan Hotspot dan Firespot di Pelalawan, BPBD Waspadai Hal Ini

BPBD) Pelalawan titik panas dan titik api drastis menurun dibandingkan Bulan Juli dan awal Agustus lalu.

Penulis: johanes | Editor: Sesri
Dok BPBD Pelalawan
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Riau dipastikan telah padam pada Senin (18/8/2025) sore yang lalu. Dilanjutkan dengan pendinginan oleh tim gabungan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Curah hujan di Kabupaten Pelalawan Riau terus meningkat dalam dua pekan terakhir, seiring dengan hotspot dan firespot yang semakin turun. 

Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan titik panas dan titik api drastis menurun dibandingkan Bulan Juli dan awal Agustus lalu.

Penyebab utamanya yakni curah hujan yang semakin mendominasi cuaca di Riau, khususnya di Pelalawan. 

"Ini masih sesuai dengan prakiraan dari BMKG. Sepuluh hari pertama Agustus, kemarau terik dan kering. Makanya banyak titik panas muncul awal bulan kemarin," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (21/8/2025).

Sedangkan 10 hari terakhir Bulan Agustus diprediksi curah hujan mulai tinggi diikuti dengan hotspot yang semakin turun.

Hal ini terbukti dari potensi hujan yang terlihat hampir setiap hari. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang sering muncul pada sore sampai malam hari. 

Peluang hujan semakin besar mengingat BNPB dan Pemprov Riau masih melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) menggunakan satu pesawat.

Baca juga: Karhutla di TNTN Pelalawan Padam Total, BPBD Sebut Hotspot dan Firespot Nihil 

 

OMC menyasar daerah-daerah yang saat ini masih dilanda Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seperti Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, serta Rokan Hilir. 

"Program hujan buatan melalui OMC masih berjalan. Karena lebih efisien dan efektif dibandingkan pemadaman helikopter water bombing," tutur Zulfan. 

Ia mengaku, hotspot dan firespot di Pelalawan masih aman karena ditekan oleh hujan yang turun hampir setiap hari.

Meskipun tidak lebat dan tak merata, tapi membuat lahan gambut dan rawa tetap basah. Sehingga tidak mudah terbakar apabila ada pemicunya. 

"Yang kita waspadai sekarang api Karhutla yang mendadak muncul. Seperti di TNTN dan di Desa Penarikan kemarin. Itu tak terpantau satelit," bebernya. 

Beruntung titik Karhutla itu dapat dipadamkan oleh tim gabungan yang ada di lokasi. Alhasil api tidak sempat meluas dan membesar. 

Saat ini BPBD Pelalawan memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan instansi vertikal sertai pemerintah kecamatan hingga desa, dalam memantau dan patroli titik api.

(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved