Pasien Positif Corona di Riau

ODP Covid-19 di Pekanbaru Capai 916 Orang, Walikota Pekanbaru Ajak Masyarakat Tetap Isolasi Mandiri

Penulis: Fernando
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ODP Covid-19 di Pekanbaru Capai 916 Orang, Walikota Pekanbaru Ajak Masyarakat Tetap Lakukan Isolasi Mandiri. Foto : Suasana ruangan bawah di dalam rumah Jeffrey Pelletier

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walikota Pekanbaru Firdaus mengajak masyarakat Pekanbaru untuk tetap melakukan isolasi mandiri di rumah melihat jumlah kasus corona di Pekanbaru terus bertambah.

Imbauan ini seiring meningkatnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Pekanbaru.

Upaya ini untuk mengurangi dampak covid-19.

Jumlahnya nyaris menyentuh 1000 orang hingga, Kamis (2/4/2020).

Jumlah ODP di Pekanbaru mencapai 916 orang.

Apalagi saat ini di Pekanbaru tercatat empat warga Pekanbaru positif covid-19.

"Kita harus lebih hati-hati lagi. Optimalkan karantina mandiri di rumah," paparnya, Jumat (3/4/2020).

Firdaus khawatir jumlah ODP terus meningkat.    

Bila masyarakat tidak melakukan karantina mandiri secara optimal.

"Namun pemerintah tingkat mungkin membiarkan begitu saja, aparat nantinya membantu agar masyarakat tetap berada di rumah untuk sementara demi mencegah penyebaran covid-19," ulasnya.

Pemerintah kota bakal mengurangi gerak masyarakat.

Apabila masyarakat belum punya kesadaran sendiri untuk melakukan karantina mandiri.

"Mungkin secara bertahap bakal kita lakukan ke depan nanti, bagaimana kita membatasi gerak masyarakat. Mau tidak mau secara paksa," tegasnya.

Firdaus mengaku masih banyak masyarakat tentang karantina mandiri.

Apalagi aparat gabungan masih mendapati masyarakat beraktivitas di warnet.

Ia pun mengajak masyarakat untuk peduli dengan pentingnya karantina mandiri.

"Ini untuk menyelamatkan diri, ke depan kita perketat lagi untuk mengajak masyarakat melakukan isolasi diri di rumah. Tetal di rumah untuk selamatkan diri, keluarga dan masyarakat," ajaknya.

Tegaskan sudah Antisipasi Penyebaran Covid-19 Sejak Awal

Walikota Pekanbaru, DR Firdaus MT menegaskan bahwa pemerintah kota sudah mengantisipasi penyebaran covid-19 atau virus corona sejak awal.

Pemerintah kota menetapkan status tanggap darurat covid-19 sejak 21 Maret 2020.

Firdaus mengaku bahwa pemerintah kota memulai arahan dari Presiden RI terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Satu di antaranya pemerintah kota sudah meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Ada juga sejumlah pembatasan aktivitas masyarakat.

Terutama aktivitas yang melibatkan masyarakat ramai.

"Arahan di PSBB itu sudah dilaksanakan sebagian," terangnya usai menghadiri penyemprotan disinfektan di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (3/4/2020).

Ia melihat eskalasi penyebaran covid-19 semakin tinggi. Kondisi ini terjadi di Kota Pekanbaru.

Pemerintah Provinsi Riau pun menetapkan status tanggap darurat covid-19, Kamis (2/4/2020) kemarin.

Penetapan ini karena jumlah kasus covid-19 yang terus meningkat setiap harinya.

Apalagi jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Riau mencapai 20.004 orang hingga Kamis.

Kondisi ini memperlihatkan eskalasi penyebaran covid-19 bakal meningkat.

Maka saat ini pemerintah kota tegas untuk mengajak masyarakat melakukan karantina mandiri di rumah.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beridah di rumah untuk sementara.

"Ini adalah satu-satunya cara memutus mata rantai covid-19, agar kita bisa jaga keluarga dan lingkungan di sekitar kita," terangnya.

Firdaus menyebut pemerintah kota menggandeng unsur forkopinda, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Ada juga berbagai kelompok masyarakat sosial ikut berkontribusi dalam membantu penanganan covid-19.

Ada bantuan berupa alat cuci tangan, masker hingga cairan disinfektan untuk sterilisasi lingkungan.

"Kali ini lanud menggelar penyemprotan disinfektan," ulasnya.

DATA LENGKAP Pasien Positif Corona di Riau

Update data lengkap Pasien Positif Corona di Riau dan ODP Covid-19 serta PDP Virus Corona hingga Jumat (3/4/2020) dari Dinas Kesehatan Riau.

Kasus Pasien Positif Corona pada hari ini sebagaimana disampaikan Gubernur Riau Syamsuar dan dirilis di website Gugus Tugas Covid-19 Riau belum ada penambahan masih 7 orang, sedangkan ODP ada penambahan.

Berikut data lengkapnya : 

Provinsi Riau

ODP Sebanyak 20.178 Orang, 17.647 orang dalam proses pemantauan dan 2.531 ornag selesai pemantauan

PDP sebanyak 122 orang, 74 orang masih dirawat, 46 ornag sehat dan pulang, 2 orang meninggal dunia.

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 7 orang, 6 orang masih dirawat dan 1 orang sehat dan pulang.

DATA LENGKAP Pasien Positif Corona di Riau dan PDP jo ODP Covid-19 Kabupaten & Kota Jumat (3/4/2020) (Tribun Pekanbaru/Kompas.com/Ilustrasi/Nolpitos Hendri)

Pekanbaru

ODP sebanyak 916 orang

PDP sebanyak 61 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 5 orang

Dumai

ODP sebanyak 339 orang

PDP sebanyak 12 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 1 orang

Bengkalis

ODP sebanyak 3.258 orang

PDP sebanyak 14 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 1 orang

Siak

ODP sebanyak 835 orang

PDP sebanyak 4 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Kepulauan Meranti

ODP sebanyak 4.042 orang

PDP sebanyak 2 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Pelalawan

ODP sebanyak 440 orang

PDP sebanyak 7 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 1 orang

Indragiri Hilir

ODP sebanyak 2.021 orang

PDP sebanyak 4 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Indragiri Hulu

ODP sebanyak 115 orang

PDP sebanyak 1 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Rokan Hilir

ODP sebanyak 2.098 orang

PDP sebanyak 2 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Rokan Hulu

ODP sebanyak 2.130 orang

PDP sebanyak 5 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Kampar

ODP sebanyak 2.783 orang

PDP sebanyak 9 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang

Kuantan Singingi

ODP sebanyak 1.201 orang

PDP sebanyak 1 orang

Pasien Positif Corona atau kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 0 orang.

Pernah Dijenguk Saat Sakit

Tim gugus tugas penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Kabupaten Pelalawan Riau melakukan tracking social terhadap warga Pangkalan Kerinci yang positif corona, Jumat (3/4/2020).

Tracking social ini dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sekitar maupun secara luas di Pangkalan Kerinci dan Kabupaten Pelalawan.

Tim dari Dinas Kesehatan (Diskes) akan melacak siapa saja yang berinteraksi dan kontak langsung dengan pasien corona ini sebelum dinyatakan positif.

Pasalnya, perempuan berusia 50 tahun itu pernah dijenguk teman-temannya saat masih sakit di Pangkalan Kerinci.

"Sebelum dibawa ke Rumah Sakit Santa Maria, yang bersangkutan pernah dijenguk temannya satu gereja. Mungkin karena rasa sosial dan dikira sakit biasanya, makanya dibesuk," tutur juru bicara Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (3/4/2020).

Diskes bekerjasama dengan pemerintah etempat, tokoh, masyarakat, dan tokoh agama untuk menginventarisir orang-orang yang sebelumnya bersentuhan dengan pasien, maupun yang berkunjung ke rumah serta rumah sakit.

Setelah data didapatkan, orang-orang tersebut akan diperiksa dan diminta untuk isolasi mandiri.

"Ini langkah pencegahannya. Jangan sampai nanti terlambat," tandasnya.

Kepala Diskes ini mengimbau masyarakat tetap tenang dan sedapat mungkin untuk berdiam diri di rumah.

Diminta jangan keluar rumah jika tidak mendesak, untuk memutus penyebaran covid-19.

KESEHATAN Warga di Sekitar Rumah PDP Covid-19 Positif Corona di Pelalawan Diperiksa

Dinas Kesehatan akan memeriksa kesehatan warga di sekitar rumah PDP Covid-19 Positif Corona di Pelalawan sebagai antisipasi dan pencegahan penyeberan virus corona.

Setelah seorang warga Pelalawan Riau dinyatakan positif corona pada Kamis (2/4/2020) lalu, gugus tugas penanganan Covid-19 mengambil beberapa tindakan pencegahan.

Gugus tugas telah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal pasien berjenis kelamin perempuan itu.     

Kemudian bagian dalam rumah RBT juga akan disterilisasi mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Kita juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat setempat hari ini," tutur juru bicara gugus tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (3/4/2020).

Selain itu, lanjut Asril, pihaknya mengimbau warga sekitar untuk melakukan isolasi mandiri dan mengurangi interaksi dan kontak dengan orang lain.

BREAKING NEWS : KESEHATAN Warga di Sekitar Rumah PDP Covid-19 Positif Corona di Pelalawan Diperiksa. Foto: Juru bicara Gugus tugas pencegahan Covid-19 Kabupaten Pelalawan, Asrik M.Kes. (TribunPekanbaru/Johanes)

Untuk memutus rantai penyebaran virus corona kepada tetangga dan masyarakat di lingkungan pasien.

"Kita selalu berkoordinasi dengan RT, RW, dan pihak kelurahan disana," tambah Asril.

Seperti diketahui, seorang warga Pelalawan dinyatakan positif corona setelah sempat dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Wanita berinisial RBT itu berusia 50 tahun dan tinggal di Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkaln Kerinci, Pelalawan.

Pasien memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta awal Maret lalu bersama suaminya berinisial JG (56).

Setelah pulang ke Pangkalan Kerinci, mereka jatuh sakit dan dirawat di RS Efarina kemudian dirujuk ke RS Santa Maria.

Setelah diperiksa lebih lanjut, keduanya ditetapkan sebagai PDP Covid-19 hingga akhirnya hasil swap RBT keluar dari laboratorium Kemenkes dan dinyatakan positif corona.

Sedangkan suaminya JG sampai saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan.

Kronologi :

BRT (50) bersama suaminya JG (56) berangkat ke Jakarta pada minggu pertama Bulan Maret mengunjungi anaknya.

Kemudian pada tanggal 13 Maret mereka pulang ke Pangkalan Kerinci dan berdiam di rumahnya di perumahan Griya Akasia Asri di jalan Lingkar Kota Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Pasutri ini mulai mengalami sakit dengan gejala batu, flu, demam, dan sesak.

Sempat dua hari dirawat di rumahnya, mereka memilih berobat ke Rumah Sakit Efarina Pangkalan Kerinci.

"Kalau tak salah di Efarina sempat dirawat empat hari. Katanya sakit tifus. Tapi di rujuk ke Rumah Sakit Santa Maria," kata kata warga perumahan kediaman pasien saat ditemui tribunpekanbaru.com, Kamis (2/4/2020).

Menurut juru bicara gugu tugas pencegahan Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, keduanya memilih dirawat di RS Santa Maria agar mendapatkan pemeriksaan lebih lengkap atas sakit yang dideritanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh paramedis, kondisi pasangan suami istri (Pasutri) itu menunjukan indikasi mengarah Covid-19.

Alhasil mereka dimasukan ke ruangan isolasi dan menjadi Pasien Dibawah Pengawasan (PDP).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan swap serta dikirimkan ke laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Setelah ditunggu satu pekan lebih, hasil swap RBT keluar dan dinyatakan positif corona.

Sedangkan hasil pemeriksaan JG masih menunggu dikirim dari Lab Kemenkes.

"Penanganannya dilakukan secara protokol dari Kemenkes di RS Santa Maria. Mari kita berdoa agar pasien segera sembuh," tandasnya.

Informasi lain yang diperoleh tribunpekanbaru.com, RBT sempat dijenguk oleh teman-temanya saat dirawat di rumah sakit maupun di rumah.

Para pengunjung itu tentu telah melakukan kontak dengan kedua pasien ini dan layak dijadikan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Informasi ini yang sedang kita telusuri. Siapa saja yang kontak dengan keduanya sebelum dirawat," tegas Asril.

3 ANAK PDP Covid-19 Positif Corona di Pelalawan yang Diisolasi

Setelah warga Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dinyatakan positif corona, Kamis (2/4/2020), berbagai langkah diambil tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Pelalawan.

Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan di rumah dan lingkungan pasien positif corona itu, Dinas Kesehatan (Diskes) memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar.

Kemudian keluarga dari pasien berinisial RBT itu langsung didata.

Ternyata ada tiga anak RBT yang sudah kontak dengan dirinya.

"Ketiga anaknya sudah kita isolasi ke kamar isolasi di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Sekarang mereka sudah dipantau tim medis kita," tutur juru bicara gugus tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (2/4/2020).

Ketiga anaknya dibawa ke RSUD Selasih dengan dikawal petuga kesehatan serta personil kepolisian dari Polsek Pangkalan Kerinci.

Mereka akan menjalani isolasi selama 14 hari kedepan sambil dilakukan pemeriksaan swap kE laboratorium.

Ketiga anaknya berinteraksi dengan kedua orangtuanya sebelum menjalani perawatan di RS Santa Maria.

Proses perawatan di ruang isolasi dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya penyakit virus corona akibat tertular dari orangtuanya.

"Mereka kooperatif setelah diberikan pemahaman dan mau menjalani isolasi di RSUD," tandasnya.

Informasi yang diperole tribunpekanbaru.com, anak RBT dan JG awalnya menolak menjalani isolasi di rumah sakit.

Bahkan polisi sampai turun tangan untuk membawa ketiganya ke rumah sakit.

Hingga akhirnya mereka mau mengikuti anjuran petuga kesehatan.

"Bukan menolak sebenarnya, mereka minta pulang untuk mengambil pakaian," ungkap Asril saat dikonfirmasi.

SUAMI PDP Covid-19 Positif Corona di Pelalawan Diisolasi

Seorang warga Kabupaten Pelalawan Riau dinyatakan positif corona pada Kamis (2/4/2020) setelah hasi pemeriksaan swap dari laboratorium Kementeria Kesehatan (Kemenkes) diterima.

Warga berjenis kelamin perempuan itu sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan menjalani isolasi di Rumah Sakit Santa Maria Kota Pekanbaru.

Pasien berinisial RBT (50) yang tercatat sebagai warga Jalan Lingkar Kota Pangkalan Kerinci tepatnya di perumahan Griya Akasia Asri Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

"Pasien ini dirawat bersama suaminya di ruang isolasi RS Santa Maria sejak pekan lalu," beber Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (2/4/2020) saat ditemui di lokasi penyemprotan disinfektan.

Suami pasien positif corona yang berinisial JG (56) statusnya hingga kini masih PDP.

Pasalnya hasil pemeriksaan swap JG belum keluar dari lab Kemenkes.

Dalam waktu dekat hasilnya akan diterima oleh gugus tugas.

"Swap yang keluar baru istrinya, sedangkan suamin belum. Mudah-mudahan ada keajaiban Tuhan nanti hasilnya negatif," tutur Asril.

Dikatakannya, JG dan RBT memiliki riwayat perjalanan dari daera yang merupakan zona merah Covid-19 yakni Jakarta.

Sepulang dari ibukota negara, keduanya menderita sakit dan dirawat jadi PDP, hingga akhirnya RBT dinyatakan positif corona.

5.000 Liter Disinfektan Disemprotkan

Seorang warga Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Riau dinyatakan positif mengidap corona pada Kamis (2/4/2020) oleh tim gugus tugas penanganan dan pencegahan Virus Corona atau Covid-19.

Warga positif corona itu sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Santa Maria Kota Pekanbaru.

Pasien berjenis kelamin perempuan itu berusia 50 tahun.

Pasien berinisial RBT ini tinggal di Jalan Lingkar Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Tim gugus tugas langsung melakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektar di rumah pasien dan lingkungan tempat tinggal pasien.

Cairan penghilang virus disirami ke seluruh bagian dan sudut perumahan warga.

Kediaman keluarga RBT menjadi prioritas penyemprotan dari luar.

"Kita fokus ke rumah pasien bagian luar. Semua halaman dan terasnya kita semprot untuk hari ini," beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, saat ditemui tribunpekanbaru.com di lokasi, Kamis (2/4/2020).

Menurut Hadi Penandio, besok penyemprotan cairan disinfektan aka dilanjutnya khusus ke bagian dalam rumah pasien positif corona itu.

Semua isi rumahnya akan disterilisasi mengantisipasi penyebaran virus corona ke sekita lingkungan kediamannya.

BPBD menurunkan satu unit mobil tengki berkapasitas 5.000 liter beserta personil yang lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD).

Setiap sudut jalan lingkungan tak luput dari penyiraman, termasuk masjid yang ada di areal perumahan.

Warga perumahan turut menonton penyemprotan dari jarak jauh.

"Kita sudah sampaikan ke masyarakat terkait penyemprotan ini. Mereka semua sudah paham dan kita minta tetap tenang," tandas Hadi Penandio.

2 PDP Covid-19 di Riau Meninggal

Selain mengumumkan adanya penambahan empat kasus baru pasien positif korona di Riau, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga mengumumkan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Riau yang meninggal dunia.

Sebelumnya pasien PDP di Dumai juga meninggal dunia, sehingga total Pasien PDP di Riau yang meninggal dunia sudah ada dua orang.

"Kemarin, Rabu 1 April 2020 ada satu pasien PDP meninggal dunia di Rumah sakit yang ada di Kota Pekanbaru. Hasil Uji swabnya belum keluar," kata Gubri Syamsuar.

Pasien tersebut dikatakan Gubri, sudah dirawat di rumah sakir sejak tanggal 30 Maret 2020.

Pasien ini memiliki gejala korona, seperti demam, panas tinggi, dan sesak nafas.

"Tapi pasien PDP yang meninggal ini tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah atau negera terjangkit," kata Gubri Syamsuar.

Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) virus Corona (Covid-19) di Riau terus bertambah.

Data resmi dari Pemprov Riau hari Kamis (2/4/2020), jumlah ODP sudah mencapai 20.004 orang.

Dilansir dari situs corona.riau.go.id, dari 20.004 ODP, 1.906 orang sudah selesai proses pemantauan.

Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan jadi 119 orang, dimana 80 masih dalam proses perawatan, 38 dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang.

Sedangkan 2 orang meninggal dunia.

Sementara pasien dinyatakan positif mengidap Covid-19 berjumlah 3 orang, dua diantaranya masih menjalani perawatan, sementara satu pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Berikut Sebaran ODP dan PDP Covid-19 di Riau:

Kabupaten Kepulauan Meranti: ODP 4.257, PDP 2 orang.

Kabupaten Bengkalis: ODP 3.854, PDP 13 orang.

Kabupaten Kampar: ODP 2.776, PDP 8 orang.

Kabupaten Rokan Hilir: ODP 1.944, PDP 2 orang.

Kabupaten Rokan Hulu: ODP 1.864, PDP 5 orang.

Kabupaten Inhil: ODP 1.585, PDP 4 orang.

Kabupaten Kuansing: ODP 1.138, PDP 1 orang.

Kabupaten Siak: ODP 831, PDP 4 orang.

Kota Pekanbaru: ODP 527, PDP 60 orang.

Kabupaten Inhu: ODP 493, PDP 1 orang.

Kabupaten Pelalawan: ODP 423, PDP 7 orang

Kota Dumai: ODP 312, PDP 12 orang.

RIWAYAT PERJALANAN 4 PDP Covid-19 Positif Corona di Riau

Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar secara resmi mengumumkan penambahan kasus pasien positif korona atau Covid-19 di Riau, Kamis (2/4/2020).

Berdasarkan keterangan pers yang disampaikan oleh Gubri Syamsuar di depan awak media, ada penambahan empat kasus baru pasien positif korona di Riau.

Total keseluruhan kasus positif korona di Riau sebanyak 7 orang.

"Dari total 7 kasus positif korona, satu orang sudah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumahnya. Sedangkan sisanya ada enam orang lagi masih menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit yang ada di Pekanbaru dan satu pasien di rawat di Dumai," kata Gubri Syamsuar.

Gubri menjelaskan, empat kasus baru tersebut berinisial DS, merupakan warga Tenayan Raya Pekanbaru.

Saat ini sudah diisolasi dan dirawat di rumah sakit di Kota Pekanbaru.

"Pasien DS memiliki riwayat perjalanan dari Sumbar, 23 Maret kemarin," katanya.

Kemudian pasien selanjutnya, berinisial R, warga kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

Saat ini sudah diisolasi dan dirawat di rumah sakit di Kota Pekanbaru.

Pasien R memiliki riwayat kontak dengan sang suami yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Tapi hasil uji swab suami dari pasien R ini negatif Covid-19," ujarnya.

Selanjutnya pasien positif korona di Riau berinisial SA, warga Bogor.

Saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Rumah sakit yang ada di Kota Dumai.

"Pasien SA memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit yakni dari Bogor tanggal 12 Maret lalu," ucapnya.

Terakhir, pasien positif korona ketujuh adalah pasien berinisial RBT, warga Kabupaten Pelalawan.

Saat ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru.

"Pasien RBT memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit, yakni dari Jakarta, tanggal 13 Maret kemarin" bebernya.

4 PASIEN POSITIF Covid-19 Baru di Riau Ada dari SUMBAR

Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, ada 4 pasien positif corona di riau yang tersebar di tiga kabupaten dan kota.

Pasien positif corona itu yakni 2 orang di Pekanbaru, 1 orang di Dumai, 1 orang di Pelalawan.

2 orang di Pekanbaru yakni tinggal di Kecamatan Tenayan Raya disebut pasien 4 dan di Kecamatan Lima Puluh disebut pasien 5.

Sedangkan 1 orang di Dumai dirawat di Dumai disebut pasien 6.

Sementara 1 orang di Pelalawan dirawat di Pekanbaru disebut pasien 7.

Keluarga para pasien positif sudah diisolasi dan dilakukan tracking kontak oleh Dinas Kesehatan.

Sementara itu, terkait kasus corona di Riau ada 2 orang meninggal dunia.

Pasien 4 warga Tenayan Raya yang dinyatakan pasien positif corona memiliki riwayat perjalanan dari Sumatera Barat pada tanggal 23 Maret 2020.

Pasien 5 yang merupakan warga Kecamatan Lima puluh sudah diteliti dan dirawat di Pekanbaru memiliki kontrak dengan suaminya yang berstatus ODP tapi hasil uji swab hasilnya negatif.

Pasien 6 yang merupapakn warga Dumai sudah diteliti dan dirawat di Dumai memiliki riwayat perjalanan dari Bogor pada tanggal 12 Maret 2020.

Pasien 7 yang merupakan warga kabupaten Pelalawan dan dirawat di Kota Pekanbaru memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta pada tanggal 13 Maret 2020.

Sementara itu, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia terus berambah, jumlah pasien terkonfirmasi positif terhitung hari ini, Kamis (2/4/2020) mencapai 1.790 orang. 

Juru Bicara Indonesia untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam rilis online Live Streaming mengungkapkaan data terbaru tersebut.

"Ada penambahan kasus positif yang baru sebanyak 113, sehingga jumlah total menjadi 1.790 positif akumulatif," sebutnya.

Selain kasus positif, juga terdapat tambahan data pasien yang sembuh sebanyak 9 orang.

"Sehingga total pasien yang sembuh 112 orang pasien," lanjutnya.

Sementara itu, jumlah total kematian akibat positif Virus Corona mencapai 170 orang.

Terdapat tambahan 13 kasus kematian pasien yang telah dikonfirmasi positif Covid-19.

TERUNGKAP, 1.500 TKI dari Malaysia Luput Masuk Data ODP Covid-19

Terungkap, ada sebanyak 1.587 TKI dari Malaysia luput masuk data ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti, sehingga ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti harusnya 5.061 orang.

Setelah berkoordinasi dengan pihak Pemda Tanjung Balai Karimun, ada 5.061 orang yang masuk ke Kepulauan Meranti dari Karimun terhitung tanggal 18 Maret hingga 31 Maret 2020.

Sesuai dengan data tersebut ada selisih 1.587 orang TKI yang seharusnya terdata sebagai ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti, namun pada tanggal 1 April Gugus Tugas Kepulauan Meranti merilis jumlah ODP Covid-19 di Kepulauan Meranti sebanyak 3.474 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kepulauan Meranti Muhammad Fahri saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com membenarkan data tersebut.

Dirinya menjelaskan, data yang dirangkum tim gugus tugas sebenarnya sudah dilakukan sejak tanggal 14 Maret 2020 yang lalu.

"Kita saat itu masih berfokus di pelabuhan untuk pelayaran jalur Malaysia menuju Selatpanjang," ujar Fahri saat ditemui Kamis (2/4/2020).

Dikatakannya mulai tanggal 18 Maret jalur yang digunakan TKI untuk pulang berubah menjadi jalur domestik dari Tanjung Balai Karimun.

"Jadi yang jalur domestik tidak terdata, mereka menumpangi jalur domestik," tambah Fahri.

Pendataan yang mereka lakukan dikatakam Fahri berlangsung sejak tanggal 17 Maret 2020 hingga 21 Maret 2020 hanya di jalur Internasional Malaysia tujuan Selatpanjang, Meranti.

"Jadi tidak terdata untuk penumpang domestik, karena kita kemarin beberapa hari hanya fokus untuk keberangkatan internasional saja. Pendataan untuk jalur domestik baru dilakukan dari tanggal 21 Maret 2020 hingga saat ini, sehingga terjadi perbedaan tersebut," ujarnya. 

Walaupun demikian dengan jumlah yang banyak yang luput dari pendataan Fahri mengatakan tidak banyak yang bisa dilakukan.

Fahri mengatakan seluruh TKI Kepulauan Meranti yang nelewati Tanjung Balai Karimun sudah melewati pemeriksaan suhu badan sebelum berangkat.

"Berarti mereka (TKI) dianggap sehat, tetapi kita berharap dari Puskesmas tetap memantau orang-orang yang ada gejala ini," ujar Fahri.

Fahri mengatakan akan sulit bila melacak keseluruh selisih data yang dikeluarkan oleh Tanjung Balai Karimun untuk dimasukkan dalam daftar ODP Kepulauan Meranti.

Fahri juga mengklaim bahwa pihak Puskesmas yang tersebar di seluruh Kepulauan Meranti terus mengupdate data secara rutin.

"Datanya sudah ribuan, pelacakannyapun sudah sulit. Untuk Puskesmas juga tetap mendata karena alurnya tetap ke kita," pungkas Fahri.

PDP Virus Corona di Dumai Positif Covid-19 Hasil Rapid Test

Sebelumnya seorang PDP di Kota Dumai dinyatakan positif Covid-19, setelah melalui proses rapid test.

Setelah pihak Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Dumai Melakukan Rapid tes terhadap seluruh pasien dalam pengawasan (PDP), yang dirawat di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD), kota Dumai, dan RS Pertamina.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Syahrinaldi melalui Sekretaris Dinkes, dr. H. Syaiful mengungkapkan, bahwa seluruh PDP yang ada di kota Dumai, telah dilakukan rapid tes.

Tes juga dilakukan terhadap warga negara indonesia (WNI) dan TKI ‎di Dumai yang baru pulang dari luar negeri.

"Dari hasil rapid tes yang dilakukan kepada PDP yang ada di Dumai, untuk sementara ada satu PDP dari hasil rapid test positif, sedangkan PDP yang lainnya negatif," katanya, Kamis (2/4/2020).

Ia menambahakan, namun hasil tersebut belum bisa jadi kepastian terkait positif Covid-19, karena pihaknya masih menunggu hasil Swab tes covid 19

"Kita sudah berkoordinasi dengan Diskes Provinsi Riau, begitu dapat informasi lebih lanjut kami akan jumpa pers," tuturnya.

Dirinya belum bisa menjelaskan secara rinci terkait hasil rapid test pasalnya masih menunggu Informasi lebih lanjut.

"Pasien bukan orang Dumai, namun dia ada keluarga dari Dumai," imbuhnya.

KELUARGA PDP Positif Virus Corona

Keluarga Pasien Dalam Pengawasan atau PDP di Kota Dumai yang positif Virus Corona atau Covid-19 masuk daftar Orang Dalam Pantauan atau ODP dan Diskes lakukan tracking kontak.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes), kota Dumai, Syaipul mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah melakukan tracking kontak dengan pasien.   

Ia juga menegaskan, bahwa Keluarga PDP tersebut sudah masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan dilakukan langkah selanjutnya.  

"Kami sedang koordinasi dengan Diskes Provinsi, sembari menunggu hasil VCR pasien dari Kemenkes karena memang kewenangan menyampaikan hasil positif Covid-19 berada di pusat," katanya, Kamis (2/4/2020).

Dirinya mengatakan, saat ini pasien PDP yang di nyatakan positif berdasarkan hasil rapid test dilakukan pemeriksaan intensif.

"Terkait dengan PDP yang negatif dari hasil rapid test kami masih menunggu hasil laboratorium untuk melakukan tindakan," imbuhnya.

Terkait PDP yang positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test tersebut diketahui bukan warga Dumai, namun, Syaiful belum bisa memberikan keterangan PDP tersebut merupakan warga mana.

"Nanti jika sudah ada hasil dari Diskes Provinsi akan kami sampaikan lebih jelasnya," terangnya.

Ia mengatakan rumah keluarga PDP yang positif berdasarkan hasil rapid test tersebut juga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan.

"Terkait rapid test kita memeriksa antibodi, memang dari hasil rapid antibodi pasien meningkat," tuturnya.

Meski satu PDP dinyatakan positif setelah menjalani rapid test.

Namun Dinas Kesehatan Kota Dumai belum memberikan keterangan lebih lanjut pasalnya tengah rapat di media Center Jalan Putri Tujuh, Kamis (2/4/2020).

Pasien Positif Corona di Riau - Tribunpekanbaruc.com / Fernando Sikumbang.

Berita Terkini