Dikuatitkan paramedis yang merawatnya terjangkit virus corona.
Juru bicara gugus tugas Covid-19 Pelalawan, Asril M.Kes saat dikonfirmasi membenarkan jika pasien tersebut sempat menjalani perawatan di RS Efarina selama dua hari.
Hasil diagnosa dokter spesialis bagian dalam di rumah sakit swasta tersebut bahwa Pasangan Suami Istri (Pasutri) itu mengidap penyakit tifus dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Itu hasil pemeriksaan dokter yang berkompeten, disebut tifus dan DBD, Tak bisa kita bantah. Setelah itu baru ke RS Santa Maria Pekanbaru," beber Asril kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (3/4/2020).
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan ini membantah kabar yang beredar jika 39 tenaga medis di RS Efarina dikarantina lantaran RBT dinyatakan positif corona.
Diskes memastikan tidak ada petugas kesehatan yang diisolasi baik oleh pihak rumah sakit maupun secara mandiri.
Seluruh paramedis bekerja seperti biasa melayani pasien di Efarina.
Prosedur penanganan pasien yang mengidap penyakit menular ataupun beresiko selalu dijalankan paramedis.
Apalagi semenjak virus corona menjadi pandemi global, protokol penenganan pasien semakin diperketat oleh Kemenkes.
"Bagi kami paramedis, dalam menangani pasien penyakit menular pasti sesuai SOP. Seperti Alat Pelindung Diri (APD) hingga mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien," tandas Asril.
Humas RS Efarina, Elvina saat dikonfirmasi membenarkan pasien positif corona itu sempat menjalani pengobatan.
Namun pasien tersebut tidak menyampaikan riwayat perjalanannya maupun penyakit bawaan yang diderita.
"Setelah pengobatan pasien yang bersangkutan hilang begitu saja. Kami tidak tahu kemana perginya," tandas Elvina.
Ia membantah informasi adanya paramedis di RS Efarina yang diisolasi sebagai imbas dari warga yang positif corona.
Pihaknya telah mengirimkan surat klarifikasi kepada Diskes Pelalawan untuk meluruskan kabar yang tidak benar itu.