TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kuansing ternyata lebih mengkhawatirkan daripada virus corona atau covid-19.
Ini dapat dilihat dari jumlah penderita.
Hingga April ini, jumlah penderita DBD di Kuansing sudah 180 orang. Jumlah tersebut terhitung mulai Januari lalu.
"Hingga saat ini ada 180 penderita DBD di Kuansing. Itu terhitung sejak Januari lalu," kata kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kuansing, Jumardi, Minggu (12/4/2020).
Jumardi sendiri mengatakan sebenarnya DBD juga mengkhawatirkan seperti virus corona yang mewabah saat ini.
"Bahkan kalau lihat angkat penderita di Kuansing, saat ini DBD lebih mengkhawatirkan," kata Jumardi.
Dari 180 kasus tersebut, DBD sudah merenggut dua nyawa warga Kuansing. Kejadian tersebut terjadi pada pertengahan Januari lalu.
"Yang meninggal masih dua orang yang Januari lalu itu. Hanya itu saja," katanya.
Mengenai virus corona, sejauh ini di Kuansing belum ada yang positif.
Namun empat orang dinyatakan Pasein Dalam Pengawasan (PDP). Dari empat pasien tersebut, satu orang meninggal dunia, satu orang dinyatakan sembuh dan dua orang sedang dirawat.
Selain itu, ribuan orang dinyatakan Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19.
Kembali ke DBD, dari 180 kasus tersebut, pada Januari kasus DBD terbanyak yang ditemukan yakni 91 kasus.
Pada Februari sebanyak 31 kasus. Sedangkan di Maret sebanyak 56 kasus. Sedangkan April ini baru tercatat ada 2 kasus.
Jumardi mengatakan kasus DBD perlahan mulai turun. Ini juga dipengaruhi dengan musim kemarau yang mulai melanda.
"Kita terua sosialisasi ke masyarakat. Mengingatkan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih. Itu salah satu langkah pencegahan DBD yang justru paling penting," ucapnya.