Virus Corona di Kuansing

Tidak Demam Tapi Batuk, Nyeri Menelan dan Diare, Warga Jatim Jadi PDP Covid-19 di Kuansing Riau

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara gugus tugas Covid-19 Kuansing, dr Amelia Nasrin

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kuansing, Riau kembali bertambah.

Kali ini, seorang warga Malang, Provisni Jawa Timur (Jatim) yang ditetapkan jadi PDP.

Warga Malang tersebut kini dirawat di RSUD Teluk Kuantan.

Adalah Z, 42 tahun warga Malang yang ditetapkan jadi PDP tersebut. Di dirawat di RSUD Teluk Kuantan pada Rabu malam (29/4/2020).

Di Kuansing, Z menjadi pekerja proyek sebuah jembatan di Kecamatan Hulu Kuantan.

Positif Corona Ogah Dikarantina, Malah Tarawih Bareng Warga,Video Debat Sengit dengan Petugas Viral

Bom Bunuh Diri Kembali Guncang Kabul, 3 Korban Tewas Mengenaskan, 15 Orang Terluka

Atta Halilintar Tarawih Bareng Keluarga Anang Hermansyah, Sikap Aurel Malah Jadi Ledekan Ashanty

"Tuan Z masuk perawatan Pinere jam 8 malam," kata juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Kuansing, dr Amelia Nasrin, Kamis (30/4/2020).

Amel pun membeberkan kondisi klinis Z. Ia mengalami batuk, nyeri menelan, mencret, indra pengecap menurun, tidak sesak, tidak demam dan indra penciuman normal.

Ia didiganosis pneumonia dan gastroenteritis akut.

"Pagi ini direncanakan pengambilan sampal swab," katanya.

Dengan penambahan Z ini, jumlah PDP di Kuansing sudah 12 orang. Dari jumlah tersebut, empat meninggal, lima sembuh dan tiga masih dirawat di RSUD Teluk Kuantan.

Dua PDP lainnya yang masih dirawat di RSUD Teluk Kuantan yakni G, 15 tahun. Ia masih menjalani perawatan.

Pasien lainnya adalah AF, 19 tahun.

Kabar baiknya, AF akan dipulangkan Kamis, hari ini. Sebab kondisinya sudah membaik.

"Selain itu, dua kali uji swab, sampel AF selalu negatif," terang dr Amel.

Sebelumnya, dr Amel mengatakan, PDP atas nama AS meninggal dunia.

"Dapat info PDP atas nama AS meninggal dunia Senin kemarin," kata dr Amel, Selasa (28/4/2020).

AS, 32 tahun, merupakan warga Kecamatan Singingi Hilir. Ia menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, AS sendiri sudah tidsk dirawat di ruang isolasi.

Hingga saat ini, jumlah PDP yang meninggal di Kuansing sudah empat orang.

Dari jumlah tersebut, lima sehat, dua masih dalam perawatan di RSUD Teluk Kuantan dan sisanya meninggal.

Baru 60 Orang Jalani Rapid Test Covid-19

Pemkab Kuansing melalui Dinas Kesehatan sudah menggelar rapid test Covid-19 kepada warga yang masuk kategori Orang Dalam Pemantaun (ODP).

Namun hingga saat ini, jumlah warga yang sudah menjalani rapid test hanya 60 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kuansing, Jumardi, Selasa (28/4/2020), mengatakan sejauh ini pihaknya baru mendapat 120 rapid test.

Jumlah tersebut didapat dalam dua gelombang pengiriman dari Pemprov Riau.

"Pengiriman pertama itu kita dapat 80. Pengiriman kedua 40," kata Jumardi.

Pengiriman pertama itu, tes dilakukan ke 40 warga yang masuk kategori ODP. 40 warga tersebut sudah menjalani dua kali rapid test.

"Kalau yang tahap pertama, enggak ada yang positif. Sesuai prosedur, kita sudah dua kali gelar rapid test 40 orang itu," katanya.

Sedangkan alat Rapid Tes pengiriman kedua, sudah dilakukan ke 20 orang. Nah, disinilah di dapat ada warga yang positif Covid-19 lewat rapid test.

Seperti diketahui, pada Kamis (23/4/2020) lalu, Puskesmas Sungai Sirih, Kecamatan Singingi menggelar rapid test Covid-19. Hasilnya ada dua warga yang positif. Keduanya, ayah dan anak yakni H, 38 tahun dan anaknya NA, 8 tahun.

RSUD Teluk Kuantan sudah mengambil sampel swab terhadap ayah dan anak tersebut serta enam orang lainnya yang kontak erat. Sampel swab akan diuji di laboratorium RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.

Itu masih tes pertama. Sedangkan tes kedua belum bisa diketahui. Sebab, sisa rapid test yang ada - yang seharusnya untuk tes kedua - sudah didistribusikan ke Puskesmas.

Jumardi mengatakan, saat ini pihaknya menunggu kiriman rapid test yang ketiga dari Pemprov Riau. Belum diketahui kapan akan datang.

"Kita sudah minta. Enggak tahu kapan datang dan berapa jumlah yang akan dikirim," terangnya.

Rapid test dilakukan kepada warga yang masuk kategori ODP dan diutamakan dengan gejala.
( Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan )

Berita Terkini