Polisi terlihat berjaga-jaga di luar dan menutup jalan di sekitar Konsulat.
Sejumlah orang berjalan di sepanjang jalan di seberang pintu masuk. Banyak di antara mereka berhenti untuk mengambil foto atau video sebelum polisi membubarkan.
Anggota polisi mengamankan seorang pria yang mencoba memegang sebuah pesan. Belum jelas pesan apa yang disampaikannya.
Aksi balasan untuk menutup Konsulat datang setelah pemerintahan Donald Trump memberikan China waktu sampai pukul 16.00 sore pada Jumat (24/7/2020) untuk mengosongkan Konsulat Houston.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Konsulat tersebut telah "menjadi pusat pencurian kekayaan intelektual".
Konsulat dibuka pada 1985 dan memiliki hampir 200 karyawan, termasuk sekitar 150 staf dari warga setempat, menurut halaman resminya.
Masih belum diketahui pasti jumlah tersisa diplomat AS di kantor itu setelah sebelumnya dievakuasi dari China karena pandemi virus Corona.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan beberapa personil di Konsulat Chengdu "melakukan kegiatan tidak sejalan dengan identitas mereka."
Aksi beberapa personil Konsulat itu dinilai telah mengganggu dan merugikan kepentingan keamanan China.
Namun sayang dia tidak menjelaskan bagaimana cara kerja beberapa personil Konsulat AS yang disebut membahayakan dan merugikan keamanan China.
Konsulat AS di Chengdu juga diberikan waktu 72 jam untuk ditutup, atau sampai pukul 10.00 pagi pada Senin (27/7/2020), menurut editor media pemerintah China, Global Times.
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, Surat Kabar resmi dari Partai Komunis China yang berkuasa.
"China telah memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup Konsulat di kota barat daya Chengdu dalam 72 jam," ujar Hu Xijin.
Ia mengatakan pihak China memberitahukan perintah itu kepada AS pada Jumat (24/7/2020) pukul 10 pagi waktu setempat.
Artinya, Senin pekan depan pada pukul 10 pagi, konsulat AS itu sudah harus kosong.