Hadi yang saat ini berada di Kalimantan meminta perhatian dan kerjasama agar informasi mengenai dirinya segera diluruskan.
"Dari fotonya juga bukan saya, terus bidang keahliannya juga bukan saya, dia (Hadi yang viral di YouTube musisi Anji) itu kan ngomongnya profesor dan bidang keahliannya Mikrobiologi, sedangkan saya bidangnya Agroforestri dan dosen Fakultas Pertanian dan saya alumni IPB S3, S1 UMM Malang, S2 Mulawarman Samarinda," bebernya.
Hadi Pranoto yang saat ini Dosen Universitas Mulawarman menerima permintaan maaf Kompas.com yang sempat mengira dirinya adalah orang yang sama dengan Hadi Pranoto yang tampil di YouTube musisi Anji.
Dengan begitu, ia menyampaikan agar pemberitaan diluruskan saja dan menyarankan untuk konfirmasi ke Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas, Universitas Mulawarman.
"Disampaikan apa adanya saja di berita bahwa memang Hadi (viral YouTube) itu bukan saya," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas, Universitas Mulawarman, Dr. Bohari Yusuf menyampaikan hal yang sama bahwa sosok Hadi Pranoto yang dimaksud di pemberitaan adalah orang yang berbeda dengan Hadi Pranoto yang saat ini mengampu sebagai Dosen Universitas Mulawarman.
"Namanya ada di website itu dan memang Hadi yang di sini alumni IPB. Yang penting ditulis aja bahwa Hadi Pranoto yang viral itu tidak ada kaitannya dengan Universitas Mulawarman," kata Bohari kepada Kompas.com, Senin (03/8/2020).
• Gegara Gulai Kambing, Pesta Berakhir Ricuh, Urusan Perut Berakhir Adu Jotos Kedua Keluarga Pengantin
• Anji & Hadi Dilaporkan ke Polisi, Yunarto: Lagi Akur2nya atau Saling Salahin Nih?
• Dirasuki Setan saat Melihat Keponakannya Mandi, Pria Ini Nekat Mau Menggagahi: Aku Jadi kepingin
Bohari juga memberi maaf dan menganggap kekeliruan ini bisa menjadi pembelajaran ke depannya.
"Enggak ada masalah (dengan berita itu) yang penting jelaskan saja kalau Hadi Pranoto itu enggak ada kaitannya dengan kita (Universitas Mulawarman)," tegasnya.
Untuk melakukan riset herbal antibodi Covid-19 itu, Hadi menyebut tidaklah mudah karena harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dan butuh tenaga ekstra.
Hingga saat ini, kata dia sudah ratusan ribu botol yang dia produksi dan sudah dibagikan ke masyarakat yang kurang mampu
"Nah lembaga terkait ini harusnya bertanggung jawab bukan malah saya, karena lembaga ini yang disumpah oleh negara dan sudah makan gaji uang dari rakyat , kan harusnya mereka mengakomodir apa yang menjadi hasil temuan rakyat bukan malah mendiskreditkan hasil temuan ini," terangnya.
Dia menambahkan, antibodi Covid-19 yang dibuat oleh tim risetnya bukanlah vaksin yang biasa diimpor pemerintah.
Adapun bahan yang digunakan murni dari tumbuhan-tumbuhan alam yang sudah lama diriset sehingga dinamakan antibodi Covid-19 berbahan herbal.
"Jadi kita mencari senyawa herbal yang ada di Indonesia dan kita kembangkan di tempat laboratorium yang memang punya kemampuan mengurangi herbal tersebut dan kadang kita kembangkan lewat laboratorium yang dipinjam di Belanda, karena keterbatasan laboratorium kita dan sedangkan di sini belum ada yang mengembangkan secara serius tentang penelitian juga riset herbal ini. Jadi jangan menyalahkan kami," ungkap dia.