Perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca adalah yang akan memproduksinya.
Rencananya vaksin ini juga akan diujicoba kepada 30 ribu orang di Amerika Serikat.
- Prancis
Perusahaan asal Prancis bernama Sanofi sedang mengembangkan dua vaksin Covid-19.
Salah satunya didanai oleh pemerintah Amerika Serikat hal ini kemudian memicu kontroversi.
Pemerintah Prancis mengecam Sanofi yang memprioritaskan Amerika Serikat sebagai penyandang dana penelitiannya.
Namun, perusahaan kemudian membantahnya.
Sanofi akan berupaya mengalokasikan vaksin buatannya dapat didistribusi merata ke berbagai negara.
- Amerika Serikat
Perusahaan asal Massachusetts, Amerika Serikat, bernama Moderna sedang mengembangkan vaksi mRNA-1273.
Sebanyak 45 sukarelawan menunjukkan di dalam tubuh mereka terbentuk antibodi dalam waktu 15 hari.
Tingkat kekebalan itu sebanding dengan orang yang telah pulih dari virus corona.
Penelitian vaksin ini didanai oleh Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis AS (BARDA) sebesar US$ 483 juta.
Berdasarkan perjanjian, BARDA akan mendanai mRNA-1273 hingga masuk ke lisensi badan pengawas makanan dan obat-obatan.
- Tiongkok
Para sukarelawan di Wuhan, Tiongkok menerima satu suntikan Ad5-nCoV secara intramuscular dosis rendah hingga tinggi.
Empat minggu setelah injeksi, muncul respon kekebalan pada tubuh responden.
Antibodi yang berupaya menempel pada Covid-19 meningkat empat kali lipat pada 97% tubuh sukarelawan.
Di antara mereka, yang diberi dosis tinggi, 75% memiliki antibodi yang dapat menetralkan virus itu dalam tubuhnya.
Respon sel-T pun naik hampir 93% dan terjadi peningkatan kemampuan tubuh melawan infeksi.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kabar Gembira, Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dapat Vaksin Covid-19 Gratis, Eits, Ada Tapinya