Jerinx Tulis Surat dari dari Sel Tahanan Polda Bali, Sarankan IDI atau Kemenkes Teliti Kondisinya

Editor: Sesri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jerinx (mengenakan rompi oranye) didampingi istrinya Nora Alexandra (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di ruang Ditreskrimsus Polda Bali, Denpasar, Selasa (18/8/2020).

TRIBUNPEKANBARU.COM - Drummer grup band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx, kembali digiring ke ruang pemeriksaan lantai tiga Ditreskrimsus Polda Bali, Kamis (27/8/2020).

Jerinx menjalani proses pelimpahan kasus dari Polda Bali ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali.

Sambil digiring, Jerinx yang mengenakan masker di dagu mengaku dirinya dalam kondisi sehat.

"Sehat, Jeg Merdeka!" katanya, dengan dikawal sejumlah petugas.

Dalam waktu bersamaan saat Jerinx digiring ke Ditreskrimsus Polda Bali, datang kuasa hukumnya, I Wayan 'Gendo' Suardana, bersama istri Jerinx, Nora Alexandra, dan manajer SID.

"Kedatangan kami untuk mendampingi proses pelimpahan perkara Jerinx ke kejaksaan," kata Gendo.

Usai menjalani proses pelimpahan, Jerinx menyampaikan sejumlah pesan kepada publik.

Tabungan Delapan Tahun Mahasiswa ini bikin Kaget Karyawan Dealer Sepeda Motor, Ini Penyebabnya

Istri Ngaku Polwan Ternyata Gadungan, Suami Tahu Setelah 5 Bulan Menikah, Keluarga Rugi Rp 204 Juta

MELEDAK, Tambah 99 Kasus Dalam Satu Hari, Ini Update Covid-19 di Riau hingga 27 Agustus 2020

Pesan itu ia tulis tangan di atas kertas saat berada di dalam sel tahanan Polda Bali.

Dengan tangan diborgol, Jerinx membacakan sejumlah pesan sebagai berikut.

Surat yang ditulis Jerinx dari dalam penjara dan diunggah di Instagram sang istri, Nora Alexandra (Instagram @ncdpapl)

Surat ini juga diungkap sang istri Nora Alexandra. Ia mengunggahnya di akun instagramnya

Poin Pertama:
13 Agustus 2020 Polisi melakukan swab test kepada saya di Rutan Polda Bali disaksikan seluruh tahanan dan petugas jaga, kemarin hasil swab saya keluar dan hasilnya negatif.

Yang mana artinya sejak sebelum saya ditahan saya tidak membahayakan nyawa siapapun.

Penting dicatat, sejak 4 Juni 2020, setiap hari saya kontak langsung dengan ratusan bahkan ribuan orang terkait kegiatan bagi pangan gratis di Twice Bar.

Jika boleh saya memberi masukan sebaiknya IDI atau Kemenkes (Kementrian Kesehatan) meneliti kondisi saya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya tidak terinfeksi CV19.

Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini lekas terbebas dari rasa takut yang berlebihan.

Halaman
123

Berita Terkini