Tertular dari Siapa? Napi Positif Covid-19 di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Diisolasi di Ruang Khusus

Penulis: Rizky Armanda
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru yang berjumlah 1.504 narapidana, 15 orang diantaranya kini menjalani isolasi mandiri.

15 warga binaan tersebut diketahui positif terinfeksi Covid-19, berdasarkan hasil swab test massal yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Mereka dimasukkan ke dalam dua ruangan khusus, yang terpisah dengan warga binaan lainnya.

"Warga binaan yang terindikasi dan dinyatakan positif 15 orang yang diisolasi di dalam (Lapas). 1 orang di rumah sakit, sebenarnya ada 2 orang, tapi 1 lagi meninggal dunia karena penyakit penyerta," jelas Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto, Senin (2/11/2020).

Baca juga: OGAH Pakai Vaksin Corona dari China,Warga Brasil Protes Turun ke Jalan,Kami Bukan Kelinci Percobaan

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Aparat Polsek Lirik Datangi dan Awasi Objek Wisata Alam

Baca juga: SADIS,Istri Dipukuli hingga Tewas di Tepi Jalan,Tak Ada yang Menolong Malah Asyik Rekam Pakai Hp

Lanjut dia, para warga binaan yang terpapar virus itu, setiap hari rutin diberikan vitamin dan makanan-makanan untuk menambah imun bagi mereka.

Selain itu, mereka juga diberikan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari, mulai pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Mereka juga mengikuti kegiatan olahraga untuk menjaga stamina tubuh.

"Pemeriksaan kesehatan juga rutin setiap hari 1 kali bagi seluruh warga binaan yang positif," terang Alfonsus.

Ia memaparkan, kondisi 15 orang warga binaan itu terbilang sehat. Meski dinyatakan positif, mereka tidak sampai demam dan batuk.

"Mereka kondisinya bugar, tapi kami tetap menjaga dan memastikan kondisi kesehatan mereka," bebernya.

Pegawai Lapas Juga Terinfeksi

Selain warga binaan, ada pula pegawai Lapas yang terjangkit Covid-19. Mereka berjumlah 4 orang, dan saat ini masih menjalani pemulihan.

Alfonsus menceritakan bagaimana awal mula Covid-19 bisa masuk ke lingkungan Lapas.

Diuraikannya, terpaparnya warga binaan di dalam Lapas, pertama kali ditularkan oleh pegawai di jajarannya sendiri.

Pegawai itu, tidak tahu jika ternyata dia jadi orang yang membawa Virus Corona.

"Ada interaksi pegawai kami dengan aparat penegak hukum yang pada saat itu melaksanakan peminjaman warga binaan untuk pengembangan kasus," urainya.

"Saat mengantarkan (warga binaan), salah satunya (personel aparat terkait) terindikasi positif dan berinteraksi dengan pegawai kami, akhirnya pegawai kami terpapar," sambung dia.

Dari sana disebutkan Alfonsus, pegawai tersebut melaksanakan tugas seperti biasa di lingkungan Lapas.

Seperti pengawasan dan pengontrolan.

"Akhirnya itu jadi bagian dia yang memaparkan kepada warga binaan. Pegawai kita sampai saat ini yang terpapar 4 orang, itu interaksi sama 1 orang yang pertama kali kena," terang Alfonsus.

Satu Orang Meninggal Dunia

Belasan orang narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, dikabarkan terpapar Covid-19.

Satu orang diantaranya diduga ikut terjangkit, meninggal dunia. Ia merupakan pria berinisial SH, yang merupakan napi kasus korupsi dengan hukuman penjara 8 tahun.

Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto menjelaskan, narapidana yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab, di dalam Lapas ada 15 orang.

"Kita lakukan dengan prosedur ketat, dan sesuai dengan protap kesehatan," jelasnya.

Selain 15 orang yang ada di dalam, ada pula 2 orang warga binaan yang dirawat di luar Lapas. Mereka dirujuk ke rumah sakit.

Dua orang itu dipaparkan Alfonsus, memiliki penyakit penyerta. Tapi kepastiannya, pihaknya masih menunggu hasil dari rumah sakit.

"Cuma yang satu akhirnya meninggal dunia karena penyakit jantung dan gagal ginjal kalau tidak salah. Informasi itu yang baru didapat.”

“ Napi kasus korupsi dan usia sudah lanjut. Sudah di-swab juga di rumah sakit, kami masih menunggu hasilnya," tutur Alfonsus.

"Cuma karena meninggalnya dalam posisi di rumah sakit, penanganannya dilakukan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.”

“ Memang terkonfirmasi ada positif Corona juga, terkonfirmasi ya," sambung dia.

Dengan meninggalnya satu orang narapidana, maka tingggal 16 orang lagi yang masih terpapar.

Terkait adanya yang terpapar Covid-19, maka perlakukan terhadap mereka akan lebih khusus lagi.

"Jelas, kami juga sudah membuat intruksi untuk meniadakan kunjungan keluarga, meniadakan penerimaan paket dari keluarga. Karena saat masa pandemi ini semua harus steril," pungkas Alfonsus.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Berita Terkini