TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Kecamatan Tenayan Raya masih menjadi wilayah dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak di Kota Pekanbaru.
Jumlah kasus DBD di Kecamatan Tenayan Raya mencapai 83 kasus.
Ada empat kecamatan lainnya yang punya kasus DBD cukup tinggi.
Keempat kecamatan tersebut yakni Tampan, Marpoyan Damai, Bukit Raya dan Payung Sekaki.
Baca juga: BREAKING NEWS : Satu Warga Kuansing Riau Meninggal Akibat Demam Berdarah
Baca juga: DUH, Diskes Kuansing Tidak Tahu Ada Warga yang Meninggal Akibat Demam Berdarah Dengue
Baca juga: Ancam Bakar Kantor Desa, Pria Paruh Baya Marah-marah Sambil Bawa Sebotol Bensin, Eh Ternyata
Tampan sebanyak 77 kasus, Marpoyan Damai sebanyak 65 kasus, Payung Sekaki sebanyak 56 kasus dan Bukit Raya sebanyak 53 kasus.
Ada 36 kasus di Kecamatan Limapuluh, 29 kasus di Kecamatan Rumbai dan 23 kasus di Kecamatan Rumbai Pesisir.
Lalu 20 kasus di Kecamatan Senapelan dan 18 kasus di Kecamatan Sukajadi.
Sedangkan di Kecamatan Pekanbaru Kota dan Kecamatan Sail masing-masing sebanyak tujuh kasus.
Kasus DBD yang tercatat hingga saat ini mencapai 474 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengimbau
masyarakat di Kota Pekanbaru harus mewaspadai penyebaran kasus DBD.
Penyebarannya masih terjadi hingga pertengahan Oktober 2020.
"Kasus DBD masih terus bertambah, kami imbau agar masyarakat untuk waspada," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (3/11/2020).
Zainy mengajak masyarakat menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas.
Mereka bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum.
Tempat tersebut bisa menjadi sarang nyamuk berkembang biak.
"Waspada bila ada genangan di rumah atau dekat lingkungan rumah," ulasnya.
Pihaknya memantau lingkungan dari pasien DBD. Mereka melakukan fogging di lingkungan tersebut.
Mereka juga mendapati pasien yang tinggal di kawasan banyak genangan air. Kondisi ini mempermudah jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Zaini mengajak masyarakat supaya menjaga kebersihan lingkungan. Pihaknya mengajak untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
DBD mudah menyebar karena faktor lingkungan yang kotor akan menjadi sarang. Kondisi ini mempercepat kembang biak nyamuk Aedes aegypti.
Gejala Dimulai Demam Tinggi
Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Demam berdarah dengue dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulangnya patah.
Pada sejumlah pasien, demam berdarah dengue dapat menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa.
Demam yang mendadak tinggi hingga 39 derajat Celcius merupakan gejala utama dari demam berdarah dengue.
Demam ini akan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti gejala demam berdarah sebagai berikut:
Nyeri kepala
Menggigil dan lemas
Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang
Ruam kulit hingga kemerahan
Kesulitan menelan makanan dan minuman
Mual dan muntah
Gusi berdarah
Mimisan
Timbul bintik-bintik merah pada kulit
Muntah darah
Buang air besar berwarna hitam
Pada fase demam, demam berdarah dengue biasanya diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari.
Pada fase kritis inilah suhu tubuh menurun, hingga bagian tubuh seperti tangan dan kaki dingin dan biasanya merasa seperti sudah sembuh.
Padahal, pada fase ini Anda harus waspada, sebab bisa terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )