Kuansing

Diskes Kuansing Sudah Kirim Surat Himbauan ke Puskesmas, Kasus DBD Tetap Melonjak

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Puskesmas melakukan fogging di Desa Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing, Selasa (3/11/2020) setelah satu warga desa tersebut meninggal akibat DBD

TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing kembali melonjak terlebih ada warga yang meninggal.

Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing sendiri sudah mewanti-wanti lonjakan ini sejak September lalu.

"Kita sudah kirim surat himbauan ke semua Puskesmas. Ternyata melonjak juga (kasus DBD)," kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi, Rabu (4/11/2020).

Surat himbauan tersebut dikirim sejak September lalu. Kala itu, curah hujan di Kuansing mulai meninggi.

Pihaknya memang mewanti-wanti lonjakan DBD ini.

Baca juga: Penyidik KPK Periksa 3 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Waterfront City Bangkinang Kampar

Sebab pihaknya tidak ingin terulang lonjakan kasus DBD seperti awal tahun lalu.

Kesadaran masyarakat sangat penting dalam penanganan DBD ini.

Yakni membersihkan lingkungan sekitar.

"Jangan sampai ada genangan air atau penampungan air yang tidak tertutup. Nanti akan menimbulkan jentik-jentik nyamuk," katanya.

Hingga Oktober, kasus DBD di Kuansing sendiri sebanyak 283 kasus.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, Lapas Kuansing Swab Seluruh Napi dan Pegawai

Dari jumlah tersebut, 3 pasien meninggal dunia - dua pasien pada Januari lalu dan satu pasien akhir Oktober lalu.

"Totalnya sekarang 283 kasus," katanya.

Jumlah kasus DBD di Oktober 2020 ini sendiri sudah melebihi total kasus tahun lalu.

Pada 2019 lalu, ada 246 kasus DBD yang terjadi di Kuansing.

Sedangkan pada 2018, jumlah kasus DBD hanya sebanyak 75 kasus.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras Sepekan, Permukaan Sungai di Pelalawan Mulai Naik, BPBD Minta Warga Waspada

Melonjak Sejak Juni 2020

Ditengah ancaman pandemi covid-19, demam berdarah dengue (DBD), justru tidak mau ketinggalan mengancam nyawa warga Kuansing.

Saat pandemi covid-19 ini, justru kasus DBD mengalami peningkatan.

Peningkatan kasus DBD di Kuansing yang cukup drastis terjadi di kecamatan Singingi, tepatnya di wilayah Puskesmas Muara Lembu.

Khusus Puskesmas ini, tercatat 16 kasus DBD sejak Juni hingga akhir Juli ini.

"Kalau kemarin kan 14 kasus. Sekarang nambah 2 kasus lagi," kata kepala Puskesmas Muara Lembu, Asni SST, Senin (27/7/2020).

Kasus DBD tersebut tersebar dibeberapa desa.

Baca juga: Diduga Penanganan Terlambat, Warga Kuansing yang Meninggal Akibat Demam Berdarah Dalam Kondisi Hamil

Seperti Desa Pangkalan Indarung 2 orang, Desa Logas 6 orang, Kelurahan Muara Lembu 7 orang dan desa lainnya.

Ia memperkirakan, jumlah penderita DBD bisa bertambah diwilayah kerjanya.

Sebab, banyak warga yang sakit dan dirawat dengan gejala seperti DBD.

"Kebanyakan mereka dirawat di rumah sakit atau klinik swasta," katanya.

Ia pun menegaskan jumlah 16 kasus DBD tersebut merupakan kasus yang terjadi pada Juni dan Juli.

Sedangkan Januari hingga Mei, tidak ada kasus DBD sama sekali.

Baca juga: BREAKING NEWS : Satu Warga Kuansing Riau Meninggal Akibat Demam Berdarah

Padahal, biasanya, kasus DBD mengalami puncak pada periode Januari - Maret dan dipenghujung tahun.

Sebab saat itu musim penghujan.

Puncak DBD di Kuansing pada Januari - Maret lalu. Saat itu, dua warga Kuansing meninggal akibat DBD.

"Tapi ini (16 kasus) yang terjadi Juni - Juli ya. Kalau sejak Januari, enggak ada," katanya.

Saat ini, cuaca memang tidak menentu. Hujan masih kerap terjadi di sejumlah wilayah di Riau, tak terkecuali di Kuansing.

Asni SST mengatakan, banyak penampungan air di lingkungan rumah masyarakat menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD ini.

Pihaknya oun sudah melakukan sosialisasi soal kebersihan lingkungan pada masyarakat.

"Kita sudah lakukan fogging ke titik-titik yang ditemukan kasus DBD. Kita juga sudah buat surat sosialisasi ke masyarakat agar menjaga lingkungan," katanya.

Dalam video ini terlihat petugas melakukan fogging ke rumah-rumah warga.

Saat ini, di Kuansing sendiri, pandemi covid-19 juga terjadi.

Sebanyak 12 warga dinyatakan positif.

Dari 12 tersebut, 11 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang lagi masih dalam perawatan. (Tribunpekanbaru.com / Palti Siahaan)

Berita Terkini