Warga di Inhil Pasang Spanduk 'Harap Maklum,' Gara-gara Kecewa dengan Kondisi Jalan

Penulis: Syaiful Misgio
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan di Indragiri Hilir, Riau, rusak parah.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kondisi jalan utama yang menghubungkan dua kecamatan di Indragiri Hilir, Riau, rusak parah.

Bahkan kondisi jalan yang menghubungkan kecamatan Keritang dan Kecamatan Reteh ini sangat memprihatinkan.

Seluruh badan jalan di wilayah ini dipenuhi lubang. 

Bahkan pengendara sulit untuk bisa menemukan badan jalan yang mulus di wilayah tersebut.

Kondisi jalan yang mengalami kerusakan cukup parah mulai terlihat dari Desa Sei Gergaji menuju ke Seberang Pembenaan, Sanglar hingga ke Pulau Kijang Kecamatan Reteh.

Warga di wilayah ini sudah berpuluh-puluh tahun menantikan jalan yang mulus.

Namun hingga saat ini impian tersebut belum bisa diwujudkan oleh pemerintah daerah.

Parahnya lagi, tidak hanya jalan saja yang kondisinya memprihatinkan, namun sejumlah jembatan di wilayah ini juga banyak yang roboh.

Sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Saking kesalnya, warga pun memasang spanduk putih di tengah jalan.

Spanduk itu yang bertuliskan "untuk sementara kendaraan roda empat tidak bisa melewati jembatan ini, harap maklum".

Baca juga: Dapat Pelecehan dari Bos Saat Tidur di Mes, Wanita Ini Takut Lapor Polisi dan Pilih Resign

Baca juga: Sosok Gatot Brajamusti Mantan Ketua PARFI yang Meninggal Dunia, Riwayat Penyakit dan Kasus Hukumnya

Baca juga: VIRAL Pemuda Ini Biayai Kuliah Sendiri dari Hasil Merias, Tapi Dapat Hinaan karena Profesinya

Sidik salah seorang warga Sei Gergaji, Kecamatan Keritang, Senin (9/11/2020) menceritakan, kondisi jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan cukup parah ini sudah terjadi sejak lama.

Namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari pemerintah untuk memperbaikinya.

"Masyarakat akhirnya secara swadaya dan gotong-royong menimbun jalan dan jembatan yang rusak itu supaya bisa dilewati. Minimal kendaraan roda dua bisa lewat lah, karena kalau nunggu pemerintah entah kapan baru diperbaiki," ujar Sidik yang kecewa karena jalan rusak di desanya tersebut tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah. 

Disejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusaknya cukup parah terpaksa diakal-akali oleh warga setempat.

Di antaranya adalah dengan memasang batang kelapa di jembatan yang runtuh tersebut.

Begitu juga di sejumlah ruas jalan yang lubangnya cukup dalam, warga juga memasang batang kelapa agar jalan tersebut bisa dilewati.

Baca juga: Kabar akan Ceraikan Donald Trump, Melania Pernah Berharap Suaminya Tak Pernah Menang Pilpres

Baca juga: Masyarakat Pekanbaru Diimbau Rekam Data KTP el di UPT Dukcapil Kecamatan, Ini Jadwal dan Syaratnya

"Kami mohon agar pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi bisa membantu pembangunan jalan di daerah kami ini. Karena sudah bertahun-tahun jalan di daerah kami ini memang tidak pernah ada bagusnya," kata warga mencurahkan rasa kecewanya kepada pemerintah daerah. 

Akibat kondisi jalan yang jelek dan sulit dilewati kendaraan tersebut ternyata tidak hanya menyulitkan warga yang akan melintas.

Namun dampak lainya juga berimbas terhadap merosotnya harga panen perkebunan dan sawah di daerah tersebut. 

Seperti diketahui, di dua kecamatan ini, mayoritas penduduknya adalah bertani padi, kelapa, pinang dan sawit. Namun sebagian besar adalah petani kelapa.

"Harga kelapa disini murah sekali, tak sampai Rp 1000 per butirnnya, orang mau kesini malas, karena jalanya jelek," keluhnya.

DPRD Riau Minta Dipriositaskan

Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau M Arpah meminta kepada pemerintah kabupaten dan provinsi Riau agar serius dalam menangani kondisi insfrastruktur jalan dan jembatan di Kecamatan Keritang menuju ke Kecamatan Reteh, Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Pasalnya saat ini kondisi jalan dan jembatan di daerah tersebut sangat memprihatinkan.

"Saya minta pemerintah serius, karena ini sangat, sangat dan sangat prioritas," kata anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan (Dapil) Indragiri Hilir ini, Senin (9/11/2020).

M Arpah mengungkapkan di wilayah ini akses jalan sangat penting. Karena berbatasan dengan kabupaten dan provinsi tetangga. Sehingga mobilitas warga di dua kecamatan ini sangat padat. Jika kondisi jalan tidak memungkinkan maka akan berdampak ke banyak sektor.

"Ada kabupaten lain yang terhubung dengan ruas jalan ini, ada Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kemudian ada beberapa kecamatan yang mewati jalan ini, jadi mobilitasnya luasr biasa tinggi. Mulai dari sungai batang, enok, pulau kijang arah ke kota Pekanbaru, kemudian ke Keritang arah ke Jambi maupun yang arah ke Kabupate Indragiri Hulu menuju ke Pekanbaru," ujar M Arpah menerangkan pentingnya ruas jalan tersebut sebagai urat nadi perekonomian di wilayah tersebut.

"Kalau alasan keuangan kabupaten yang terbatas, silahkan komunikasi dan jalin koordinasi dengan provinsi, sehingga bisa berbagi dan mencari solusi untuk pembangunan jalan dan jembatan di wilayah tersebut," imbuhnya.

Pihaknya di DPRD Riau, mendorong agar pemerintah kabupaten dan provinsi Riau agar bisa melakukan sharing budget untuk pembangunan dan perbaikan jalan, serta jembatan yang menghubungkan kecamatan Keritang dan Reteh tersebut.

"Meskipun tidak maksimal, tapi harus ada upaya untuk melakukan perbaikan insfrastruktur di wilayah paling selatan Riau ini," kata anggota fraksi gabungan PPP, Nasden, Hanura ini. 

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

Berita Terkini