Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pusat latihan tersebut
sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya terampil dalam
membela diri, menggunakan pedang dan samurai sampai penyergapan dan perakitan
bom.
Satu di antara pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso yang ditunjuk
sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan JI Para Wijayanto.
Karso ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman lebih dari 3 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya
militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat
oleh pemimpin jaringan ini (JI),” kata Irjen Pol Argo Yuwono.
Warga Kaget
Penemuan pusat latihan jaringan teroris oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri
mengejutkan warga sekitar.
Mereka tidak pernah mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di vila tersebut.
Ketua RW 5 Gintungan, Rukiman mengatakan, villa yang
disebut sebagai tempat latihan tersebut selama ini terlihat sepi.
"Kami tidak tahu kalau ada aktivitas teroris, terus terang menjadi kaget dengan adanya
kabar tersebut," katanya.
Dia mengungkapkan, vila yang diduga sebagai pusat latihan tersebut terhitung sepi dan
jarang disewa.
"Setahu saya memang sepi. Tapi beberapa kali ada aktivitas anak
sekolah yang menyewa. Juga ada anak punk atau komunitas anak jalanan yang
memanfaatkan untuk bakti sosial," kata Rukiman.
Dia juga mengungkapkan, selama pandemi vila-vila di kawasan Gintungan terhitung
sepi penyewa.
"Sepinya penyewa dimanfaatkan untuk renovasi bagian-bagian yang
rusak," jelasnya.
Rukiman mengungkapkan selama menjabat sebagai ketua RW, baru sekali dimintai izin
terkait aktivitas di vila.
"Izinnya ya waktu anak-anak jalanan bikin acara santunan itu, selebihnya tidak pernah. Warga juga kurang tahu mengenai aktivitas di vila," kata dia.