Karhutla di Inhil

2 Hari Nginap di Lokasi Karhutla di Inhil, Kapolres Ikut Sibuk Semprotkan Air ke Titik Api

Penulis: T. Muhammad Fadhli
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan semprotkan air ke titik api di lokasi Karhutla di Inhil Riau, Minggu (28/2/2021). Kapolres 2 hari nginap di lokasi Karhutla.

TRC BPBD Inhil Turunkan Anggota ke Enok

Sebelumnya, sebanyak 2 titik panas (hotspot) terpantau oleh Posko Karhutla Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Jumat (26/2/2021) lalu.

Dua hotspot terpantau di 2 Kecamatan berbeda, antara lain, yaitu, Desa Teluk Kabung Kecamatan Gaung dan Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok.

BPBD Kabupaten Inhil telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi hotspot untuk menanggulangi atau mencegah Karhutla.

“Sebanyak 10 orang TRC BPBD berangkat menuju Kelurahan Pusaran Kecamatan Enok guna melakukan pemadaman Karhutla,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Inhil Yuspik, SH, yang memimpin langsung TRC BPBD.

Sementara itu Kapolsek Gaung AKP Anwar membenarkan telah terjadi Karhutla di wilayahnya yaitu Desa Teluk Kabung.

Menurut AKP Anwar, Polsek Gaung bersama masyarakat, TNI dan pihak terkait lainnya sedang berjibaku di lapangan menanggulangi Karhutla.

“Kami sedang melakukan pendinginan di lokasi Karhutla,” tuturnya singkat.

Karhutla di Perbatasan Kecamatan Gaung dan GAS

Sementara itu, sudah sekitar 5 hari tim gabungan antara lain, Polsek Gaung, Polsek GAS, Babinsa, PT CPK dan PT BDL bersama pihak desa dan masyarakat berjibaku menangani Karhutla di perbatasan Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) dan Kecamatan Gaung.

Pihak berwajib pun masih menyelidiki asal mula api yang menyebabkan Karhutla sekitar 5 Ha di perbatasan Desa Semambu Kuning Parit Ara, Kecamatan Gaung dan Desa Rambaian Kecamatan GAS yang berdekatan dengan wilayah PT CPK.

Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kapolsek GAS Iptu Agus Susanto menuturkan, pihaknya masih menyelidiki apakah asal api memang benar berasal dari lahan PT CPK.

“Masih dalam lidik. Tapi meluasnya (Karhutla) karena PT tidak mau tahu, makanya melebar,” ungkap Iptu Agus Susanto, Kamis (25/2/2021).

Sejumlah elemen masyarakat pun menduga sumber api berasal dari kebun PT Citra Palma Kencana (CPK) yang merupakan bagian dari perusahaan Suraya Dumai Group tersebut.

Ketua RW 01, Desa Semambu Kuning, Kecamatan Gaung, Muhammad Yani menyatakan jika dirinya yang pertama kali melihat titik api di kebun milik PT CPK.

Halaman
123

Berita Terkini