Pada hari terakhir sekolah, pasangan itu bertemu untuk ciuman selamat tinggal di tangga.
Aksi mesumnya pun berlanjut dengan melakukan oral seks pada remaja tersebut.
Dalam insiden terpisah, dia mengantar murid itu ke sebuah taman di Sydney barat sebelum berhubungan intim di mobilnya.
Namun hubungan itu berakhir pada 7 Juli 2020 lalu ketika bibi dan sepupu korban melihatnya di dalam mobil Monica.
Sepupunya bahkan memfilmkan bocah itu ditarik Monica dari kendaraan sebelum melaporkannya ke sekolah keesokan harinya.
Monica juga kerap mengirimi remaja tersebut foto-foto pribadinya dan melakukan masturbasi saat melakukan panggilan video di FaceTime.
Guru mesum itu mengaku bersalah atas tiga tuduhan pelecehan seksual yang diperburuk dengan anak di bawah umur di Pengadilan Distrik New South Wales di Australia menjelang hukuman hari Rabu kemarin.
Hakim Kate Traill memvonis empat tahun sembilan bulan.
Kate Traill mengatakan kejahatannya adalah "pelanggaran kepercayaan".
"[Anda] mengeksploitasi kerentanannya dan memanipulasinya," kata Hakim Traill.
Monica mengaku menyesal telah melakukan perbuatan yang tercela dan bodoh.
Akibat perbuatannya itu, remaja tersebut pun dikeluarkan dari sekolah.
"Saya tidak pernah membayangkan saya akan menjadi salah satu dari orang-orang itu... Saya tidak pernah bermasalah dengan hukum. Saya berharap dia dan keluarganya bisa memaafkan saya," kata Monica kepada pengadilan.
"Aku bodoh." kata Monica.
"Saya tahu itu salah, saya tahu tindakan saya tidak pantas tetapi saya tidak kuasa menahannya," kata Monica.
"Saya tidak pernah berpikir saya akan berada di balik jeruji besi.
"Saya seorang wanita pekerja keras yang jujur, dapat diandalkan dan memiliki integritas... Saya tidak akan pernah melakukan pelanggaran lagi." sesal Monica.(Tribunpekanbaru.com).