Uji prototipe yang dilakukan di RMIT, dalam kemitraan dengan Institut Burnet yang berbasis di negara bagian Victoria, menunjukkan bahwa biosensor Soterius Scout dapat mendeteksi fragmen protein lonjakan (spike protein) virus Covid-19 dengan keakuratan yang impresif, dan tidak ada diagnosis positif yang salah, menurut pernyataan universitas tersebut.
Tim peneliti juga meyakini bahwa teknologi itu dapat mendeteksi Covid-19 bahkan jika seseorang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik).
"Seperti yang ditunjukkan oleh penerapan karantina wilayah (lockdown) di seluruh wilayah Australia baru-baru ini, Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat dan kami membutuhkan solusi pintar untuk membantu mendeteksi virus, serta menekan penyebaran wabah," kata pemimpin proyek RMIT Prof. Sharath Sriram.
"Sangat senang untuk dapat melihat teknologi sensor platform kami menjadi inti solusi baru yang pintar dalam mengatasi Covid-19 dan virus pernapasan lainnya di tempat-tempat kerja, guna melindungi pekerja garis depan kami dan masyarakat yang lebih luas," paparnya.
Demikian informasi terkait dengan Australia yang kembangkan alat pendeteksi Covid-19. hanya butuh waktu satu menit saja bisa pastikan seseorang positif.(*)
Sumber Kompas.com