China Nilai Penyelidikan WHO pada Laboratorium Wuhan sebagai Hal yang Tak Masuk Akal

Editor: Budi Rahmat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis pada 23 Februari 2017 menunjukkan staf bekerja di kandang tikus (kanan) di dalam laboratorium P4 di Wuhan, China. Media China menawarkan tayangan sekilas mengenai laboratorium yang dituding sebagai pusat menyebarnya Covid-19.

TRIBUNPEKANBARU.COM- China menilai penyelidikan Badan Kesehatan Dunia atau WHO terkait virus corona dengan memasukkan kebocoran laboratorium Wuhan menjadi salah satu objek penelitian sebagai hal yang tak masuk akal.

Karena itu China tidak akan mengambil bagian dalam penelitian tahap dua yang akan dilakukan WHO.

China secara tegas mengatakan tidak akan berpartisipasi pada penelitian tersebut.

Dalam sebuah keterangan, China menyebutkan tidak ada pekerja di laboaratorum di Wuhan yang jatuh sakit.

Maka, apa yang dilakukan WHO dengan memasukkan laboratorium Wuhan sebagai salah satu objek penelitian sebagai hal yang tak bisa mereka terima

Baca juga: Semakin Mencurigakan, China Tolak Ahli WHO Lakukan Penelitian ke Wuhan, Cari Asal Usul Covid-19

Baca juga: Banyak Pejabat AS Percaya Covid-19 Bocor dari Lab Wuhan di China, Dirjen WHO Pun Mengatakan Ini

Pemerintah China telah menyatakan pada Kamis (22/7/2021), tidak akan berpartisipasi dalam tahap kedua penyelidikan asal-usul Covid-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala deputi Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin mengatakan dalam konferensi pers di Beijing bahwa dia "terkejut" melihat kebocoran laboratorium terdaftar sebagai tujuan penelitian di tahap kedua penyelidikan.

"Dalam beberapa aspek, rencana WHO untuk tahap selanjutnya dari penyelidikan asal-usul Covid-19 tidak masuk akal, dan bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Itu tidak mungkin untuk kami menerima rencana semacam itu," ujar Zeng seperti yang dilansir dari CNN pada Kamis (22/7/2021).

Zeng juga merespons klaim dari Kementerian Luar Negeri AS bahwa sejumlah pekerja di Institut Virologi Wuhan (WIV) jatuh sakit tidak lama sebelum kasus pertama Covid-19 didokumentasikan.

Ia mengatakan "tidak ada pekerja atau peneliti di WIV yang terinfeksi oleh virus corona".

WHO telah merilis laporan pertama dari penyelidikan asal-usul Covid-19 pada Maret, yang menetapkan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari hewan sebelum menyebar ke manusia sekitar Desember 2019.

Namun, sejumlah negara Barat termasuk para pemimpin G7 telah mempertanyakan tentang ketepatan laporan asli.

Presiden AS Joe Biden kemudian meminta badan inteligensi untuk penyelidikan bagaimana pandemi Covid-19 dimulai, dengan mencatat bahwa para pengamat belum diberikan akses ke laboratorium utama untuk menentukan "apakah itu eksperimen yang salah".

Sedikit bukti baru telah muncul untuk mendukung teori bahwa virus itu adalah hasil dari kebocoran yang tidak disengaja dari Institut Virologi Wuhan.

Institut Virologi Wuhan diyakini oleh sebagian pihak sebagai tempat penelitian virus corona pada kelelawar, sedangkan banyak ilmuwan yang mengatakan kebocoran seperti itu tidak mungkin terjadi.

Baca juga: Sebelum Wuhan Virus Covid-19 Diduga Sudah Tersebar Termasuk di Italia, Penelitian Mengungkap Hal Ini

Baca juga: Ternyata Jejak Covid-19 Ditemukan Di Negara Ini Sebelum Gelombang Corona Meledak Di Wuhan

Halaman
12

Berita Terkini