"Jadi kayu tersebut sudah disusun seperti rakit dan disembunyikan di tepi sungai saat banjir. Jenis kayunya kebanyakan Ramin dan Meranti Merah yang bernilai ekonomi tinggi," ujar Andri Hansen.
Setelah berpatroli tim segera berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan tokoh masyarakat terkait kawasan SM Kerumutan untuk pengamanan kawasan, barang bukti serta upaya pelestarian kawasan.
Kayu diamankan di kantor balai dan sebagian dimusnahkan dengan chainsaw.
"Ke depan kita akan tingkatkan terus patroli agar para perambah tidak kembali lagi. Kita minta kerjasama masyarakat setempat untuk pengamanan kawasan tersebut," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )