TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - DPRD Riau mendesak Pemkab Inhil untuk cepat membenahi jembatan rusak di Reteh, apalagi telah menyebabkan mobil pengangkut ayam jatuh.
Persoalan infrastruktur di Kabupaten Indragiri Hilir tidak pernah selesai, mulai dari jalan hingga jembatan yang banyak rusak.
Bahkan jalur akses utama masyarakat juga mengalami kerusakan parah akibat tidak berdaya pemerintah soal ketersediaan anggaran.
Seperti kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan di Pulau Kijang, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri.
Jembatan tua yang masih memiliki bangunan dari kayu ini, kondisi sudah tak layak lagi dilewati, beberapa kali sudah terjadi kecelakaan di jembatan ini, terakhir ini memakan korban.
Mobil pick up bermuatan ratusan ayam potong tercebur ke sungai. Lantai kayu jembatan tak kuat menahan, lalu roboh.
Selain itu, ayam-ayam potong yang ada di dalam keranjang pun mati.
"Yang jelas kalau saya melihat ini sangat memprihatinkan, karena memang jembatan ini sudah sering diusulkan perbaikannya. Tapi tak juga diperbaiki," ujar anggota DPRD Riau dari dapil Inhil Sulaiman kepada tribunpekanbaru.com Selasa (26/10/21).
Sulaiman menyatakan usulan untuk perbaikan jembatan kayu itu sudah pernah waktu dirinya menjadi anggota DPRD Indragiri Hilir, beberapa tahun lalu.
Keterbatasan anggaran menjadi alasan, perbaikan belum bisa dilakukan.
"Anggarannya memang menjadi persoalan di Pemerintah Kabupaten Inhil, ini kendala sejak dulu," ujar Sulaiman.
Menurut Sulaiman lagi, untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya, Pemkab melalui instansi terkait diminta tak lagi menunda pembangunan jembatan secara permanen.
Peran Pemprov Riau juga sangat diharapkan melalui dana hibah.
"Bisa saja dengan cara bantuan keuangan untuk membantu Kabupaten yang membutuhkan,"ujar Sulaiman.
Karena bagaimanapun juga, menurut Sulaiman keberadaan jembatan ini sangat vital, merupakan akses satu-satunya melewati di daerah tersebut.
"Kalau cuma diperbaiki, nanti khawatirnya rusak lagi. Sementara inikan akses penting bagi warga, jadi kalau saya meminta harus diganti dengan jembatan baru, karena sudah tidak layak lagi," jelas Sulaiman.(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)